Kamis, 15 Desember 2011

TENTANG MISA HARI RAYA NATAL



Beberapa hal perbedaan dalam tekanan yang mau disampaikan dalam Misa Malam Natal, Misa Natal Fajar dan Misa Natal Siang:

Misa Malam Natal: memberi tekanan tentang kelahiran-Nya yang sudah terjadi sejak awal, yakni dalam kehendak Bapa di surga untuk mengangkat martabat manusia ke dalam sejarah keselamatan-Nya (Luk 2:1-14: Maria melahirkan di Betlehem = Ajakan bagi kita semua untuk menyerahkan kemanusiaan kita (sejarah manusia) untuk dimasukkan/diikutsertakan dalam Sejarah Keselamatan oleh Tuhan).

Misa Natal Fajar : Permenungan lebih berpusat pada Peristiwa yang mengabarkan lahirnya Kristus di dalam kehidupan orang beriman yang pertama, yakni para gembala (Luk 2:15-20: Para gembala=Pewarta2 pertama yang mengundang kita semua untuk ikut sujud dan menyembah ke hadapan sang Bayi Penyelamat, dan selanjutnya menjadi pewarta kabar baik bagi dunia)

Misa Siang : Permenungan lebih mengarah pada pemahaman peristiwa kelahiran Kristus secara rohani di dalam kehidupan orang beriman (Yoh 1:1-18, menegaskan bahwa sang Sabda ini sudah ada sejak semula= Peristiwa Inkulturasi Allah itu akhirnya bukan hanya fakta sejarah, tetapi menjadi rencana Keselamatan Allah dan sekaligus sebagai dasar iman kita yang tak tergoyahkan)

Sering ada pertanyaan: Apakah boleh atau tidak ikut misa natal pagi setelah malam sebelumnya ikut misa natal? Soal boleh atau tidak, tentu saja boleh asal mengikuti perayaan dari awal sampai akhir dan bukan masuk hanya pada saat menyambut komuni. Tetapi kiranya pertanyaan ini lebih ditujukan kepada saudara/i yang mungkin berpandangan: Ah, tidak perlu misa pagi lagi karena toh sama saja sudah ikut malamnya. Maka jawabannya tentu tidak semudah dan sesederhana itu. Misa natal pagi juga bukan sesederhana ‘hanya’ demi mereka yang berhalangan ikut pada malam harinya atau demi anak-anak yang tidak bisa ikut karena larut malam.

Baik misa Malam Natal dan Natal Pagi sebutannya sama: Hari Raya Natal, berbeda dengan Malam Paskah dan Hari Raya Paskah. Di kalender liturgi, Malam Paskah berada pada hari sendiri yang resminya bernama Sabtu Suci, sedangkan Hari Raya Paskah pada hari yang berbeda. Hari Raya Paskah sendiri adalah puncak perayaan liturgi sepanjang tahun, dan karenanya disebut Hari Raya dari segala Hari Raya (Summa solemnitas / solemnity of solemnities), dan karenanya sangat wajib untuk diikuti. Walaupun sudah mengikuti misa Malam Paskah tetap wajib mengikuti misa Hari Raya Paskah, berbeda dengan natal, kalau sudah mengikuti Malam Natal tidak wajib mengikuti natal paginya.

Selasa, 13 Desember 2011

SAKRAMEN – SAKRAMEN PENYEMBUHAN


SAKRAMEN – SAKRAMEN PENYEMBUHAN
Yesus Kristus adalah dokter jiwa  dan tubuh kita. Ia telah mengampuni dosa orang lumpuh dan memulihkan kesehatannnya. Yesus menghendaki supaya Gereja melanjutkan karya penyembuhan dan penyelamatanNya dengan bantuan Roh Kudus. Karya ini juga dibutuhkan oleh anggota-anggota Gereja sendiri. Untuk itu ada dua sakramen penyembuhan : SAKRAMEN PENGAKUAN/TOBAT dan SAKRAMEN PANGURAPAN ORANG SAKIT.

A.    SAKRAMEN TOBAT

Apa itu ?

Sakramen Tobat ialah pernyataan kerahiman Allah dalam Yesus Kristus terhadap warga-warga gereja yang telah berbuat dosa dan mau bertobat ( Luk 15:1-10; I Yoh 2:1-2). Orang yang berdosa adalah orang yang dengan sadar (menggunakan kehendak bebasnya) dan nekat menghina Allah atau memutuskan hubungannya  dengan Allah dan sesama. Orang yang bertobat, ialah orang yang mau berpaling kepada Allah karena menyesali kesalahannya, serta mempunyai niat yang sungguh akan memperbaiki sikap dan kelakuannya.
    
Dasar Alkitabiah
    Yesus Kristus memperdamaikan kita dengan Allah melalui misteri kematian dan kebangkitanNya ( Rm 5:10). Ia mengutus para rasul untuk melanjutkan pelayanan ini dalam  Gereja dengan mengatakan : “ Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu  menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.”(Yoh 20:22-23)
     
Mengapa Sakramen Tobat perlu !
    Di hadapan kemuliaan Allah, manusia merasa dirinya Tidak pantas mendekatinya. Seperti Petrus,  ketika ia sadar akan kebesaran pribadi Yesus, ia berseru : “ Pergilah dari padaku, sebab aku orang yang berdosa”.  Demikian perasaan tiap-tiap orang di hadapan Allah : manusia tidak tahan terhadap kekudusan Allah.(Bdk Juga Doa SALAM MARIA…status kita pendosa)
    Hal ini juga berlaku bagi kita yang telah dibabtis. Kehidupan baru yang diterima dalam Babtisan/ Inisiasi Kristen tidak menghilangkan kerapuhan dan kelemahan kodrat manusiawi, dan juga  tidak menghilangkan kecenderungan kepada dosa, yang dinamakan concupiscentia. Rasul Yohanes mengatakan : “Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa,maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada pada kita” (I Yoh 1:8). Kecenderungan dosa tinggal di dalam diri orang dibabtis, supaya dengan bantuan rahmat Kristus mereka membuktikan kekuatan mereka dalam perjuangan hidup Kristen (KGK,1426). Dengan demikian dengan sak. Tobat kita dipanggil kembali untuk menikmati rahnat Allah yang telah kita terima dalam babtis.
 
Dipanggil untuk bertobat
    Kita tidak mempunyai kekuasaan untuk menyucikan diri kita terhadap dosa ( I Yoh 2:2). Yesus Kristus  yang suci, Ia itulah pokok perdamaian bagi dosa-dosa kita, dan bukan lagi dosa-dosa kita saja, melainkan dosa-dosa seluruh dunia. (I Yoh 2:2)
    Dosa itu merusak cinta kasih kita kepada Allah. Dosa tidak bisa  merusak cinta kasih Allah kepada kita. Allah mengundang kita untuk berdamai dengan NYA dalam Yesus Kriustus dan kita menjawabnya. Jawaban kita adalah karunia Allah pula.
Dengan mengaku dosa-dosa , kita menjawab atas terang rahmat Allah. Bukan berarti berlari kepada Allah atas kekuatan kita sendiri melainkan, jawaban kita sudah lebih dahulu disediakan oleh Yesus Kristus dalam umatNya.
Kalau kita mengaku dosa maka Kita ditarik oleh Yesus Kristus dalam daerah kasih Allah, sebab itu pengakuan dosa diliputi suasana bahagia dan sukacita. Kita berlari ke tangan Bapa yang memeluk kita, kepada Bapa yang sudah menantikan dari jauh kedatangan kita ( Luk 15:20)
Yesus Kristus sendiri adalah perantara kita kepada Bapa, sebab itu Yohanes melanjutkan lagi : “ Dan kalau seorang melakukan dosa maka ada pengantara (pembela) kita Pada Bapa : Yesus Kristus yang suci”. Dan sebagai syaratnya Yohanes menerangkan : “Kalau kita mengaku dosa-dosa kita, maka Dia yang adalah setia dan suci, akan mengampuni dosa-dosa kita dan akan menyucikan kita dari tiap-tiap kecemaran” (I Yoh 1:8-10,2:1).

Unsur-unsur Pokok dalam Upacara Pengakuan
a.    Pertobatan, yaitu kesadaran batin bahwa kita terasing dari Allah dan sesama. Kita menyesali sikap demikian dan membulatkan tekad untuk memulihkan hubungan itu dalam kasih.
b.    Pengakuan. Mengaku dosa kepada imam merupakan unsur hakiki dari sakramen ini. Juga , pengakuan dosa kepada orang lain merupakan pengalaman yang membebaskan dan memampukan kita  untuk berdamai dengan sesama.  Lewat pengakuan dosa :
♣    Kita memulihkan keadaan moral kita
♣    Mempertanggungjawabkan perbuatan kita
♣    Membuka diri kita kembali kepada Allah dan membuka  kemungkinan baru bagi masa depan yang lebih baik.
Kita wajib mengakukan dosa-dosa berat yang telah kita lakukan.  Meskipun tidak diwajibkan kita  dianjurkan oleh Gereja untuk mengakukan dosa-dosa ringan  untuk membantu kita membentuk suara hati, berperang melawan kecenderungan2 jahat, dan bertumbuh dalam kehidupan rohani,  kehidupan  penuh rahmat.
c.    Penitensi. Merupakan lambang perubahan sikap moral dan perbuatan kita. Ini merupakan tanda permulaan baru dalam kehidupan moral dan spiritual. Penitensi sebagai denda dosa dapat berupa : doa, derma. Karya amal, pelayanan pada sesama, pantang sukarela, kesabaran memikul salib. Imam juga meminta penitent untuk mengucapkan doa tobat.
d.    Absolusi. Bapa Pengakuan  mengajak peniten untuk berdoa bersama. Bapa Pengakuan mengucapkan doa Absolusi :
“ Allah Bapa  Yang Mahamurah,telah mendamaikan dunia dengan diriNya dalam wafat dan kebangkitan PutraNya. Ia telah mencurahkan Roh Kudus demi pengampunan dosa. Dan berkat pelayanan Gereja, Ia melimpahkan pengampunan dan damai kepada orang yang bertobat. Maka saya melepaskan saudara dari dosa-dosa saudara: Demi nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus”.

Buah-Buah Sakramen Tobat

Buah-buah rohani dari sakramen Tobat adalah :  
 Perdamaian dengan Allah, yang olehnya pendosa mendapat kembali rahmat ; 
Perdamaian dengan Gereja ;  Pembebasan dari siksa abadi, yang orang terima karena dosa berat; pembebasan paling sedikit sebagian dari siksa sementara, yang diakibatkan oleh dosa ;  Perdamaian dan ketenangan hati nurani dan hiburan rohani ;  Pertumbuhan kekuatan Rohani untuk perjuanagn Kristen.


B.     SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT

“Kalau ada seorang diantara kamu yang sakit, hendaklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia dan mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya” (Yak 5:14-16)

Penyakit dan sengsara sejak dahulu kala termasuk pencobaan yang paling berat dalam kehidupan manusia. Di dalam penyakit manusia  mengalami ketidakmampuan, keterbatasan dan kefanaannya. Setiap penyakit dapat mengingatkan kita akan kematian.
Penyakit dapat menyebabkan rasa takut, sikap menutup diri, malahan kadang-kadang putus asa dan pemberontakan kepada Allah. Tetapi ia juga dapat membuat manusia lebih matang, dapat membuka matanya terhadap apa yang tidak penting dalam kehidupannya, sehingga ia berpaling ke hal-hal yang penting. Sering kali penyakit membuat orang mencari Allah dan kembali kepadaNya (KGK 1500-1501)

Penyakit dalam Perjanjian Lama terutama di lihat dari sudut Hukuman karena dosa. Namun bertentangan derngan itu, dalam penderitaan, Allah sendiri adalah pokok keselamatan, yang menyembuhkan. Nabi-nabi menjelaskan, penderitaan tidak selalu ada hubungannya dengan dosa penderita, melainkan bahwa baginya adalah suatu pencobaan, suatu pemurnian, seperti emas dalam dapur api.
    Salah satu tanda datangnya Kerajaan Allah adalah Yesus menjadi pusat kesembuhan bagi orang sakit dan cacat. Dalam Injil dilukiskan orang Buta melihat, orang Tuli mendengar, orang bisu berbicara, orang kusta ditahirkan. Semua kesembuhan itu adalah tanda  keselamatan yang lebih mendalam : pengampunan dosa. Dalam penyembuhan itu dirasakan kekuatan Tuhan, “ sehingga semua penderita penyakit, berdesak-desakkan kepadaNya hendak menjamah jubahNya” (Mrk 3:10) Para murid diutus untuk memberitakan pertobatan , mengusir setan dan mengoles dengan minyak bagi si sakit (Mrk 6:13). Sesudah bangkit Yesus memberi tugas para murid untuk meletakkan tangan bagi orang sakit dan mereka akan sembuh ( Mrk 16:18)

Apa itu ?

Sakramen Pengurapan Orang Sakit diberikan kepada mereka yang keadaan kesehatannnya sangat terancam, dengan mengurapi mereka di dahi dan di tangan dengan  minyak zaitun yang telah diberkati sesuai dengan peraturan, atau sesuai dengan keadaan, dengan minyak nabati lain yang diberkati sesuai dengan peraturan sambil mengucapkan doa :
“Semoga karena pengurapan suci ini Allah yang maharahim menolong saudara dengan rahmat Roh Kudus. Semoga Tuhan membebaskan saudara dari dosa dan membangunkan saudara di dalam rahmatNya (KGK,1513)
Sakramen Pengurapan Orang sakit menandai kedatangan Tuhan untuk mendampingi dan menghibur si sakit keras atau si sakit lanjut usia yang sudah dibabtis.

Tujuan sakramen Pengurapan Orang sakit untuk memberi Penghiburan kepada yang sakit dan membantu mereka  mendamaikan diri dengan Allah dan Gereja. Juga agar memiliki keteguhan iman, sikap iman yang positif dan menolong dalam penyembuhan fisik, mental dan rohani.
 
Buah-Buah Rohani
Buah-buah Rahmat khusus dari Sakramen Pengurapan Orang Sakit
♣    Persatuan orang sakit dengan sengsara Kristus demi keselamatannya sendiri dan keselamatan Gereja ;
♣   Penghiburan, perdamaian dan keberanian untuk menderita secara Kristen, sengsara yang ditimbulkan oleh penayakit atau usia lanjut ;
♣    Pengampunan dosa, apabila yang sakit tidak dapat menerimanya melalui sakramen Tobat ;
♣    Penyembuhan , kalau ini berguna bagi keselamatan jiwa ;
♣    Persiapan utuk peralihan ke hidup abadi.



Senin, 05 Desember 2011

MEMBANGUN SPIRITUALITAS KELUARGA KUDUS

Keluarga Kudus Nazareth

Keluarga Kudus Nazareth

    Gambaran Keluarga Kudus Nasareth kita temukan dalam bab-bab awal injil Mateus dan Lukas (bab 1 dan 2). Sosok Maria dan Yusuf diwarnai dengan penggambaran sekitar kelahiran Yesus (Natal) dan masa kecilnya. Warna kepribadian Maria dan Yusuf menjadi nampak jelas oleh pergulatan-pergulatan yang mereka alami disekitar pertumbuhan Yesus. Tidak banyak teks Kitab Suci yang membicarakan Yusuf, namun dari teks yang ada kita mendapatkan sosok Yusuf sebagai pribadi yang sederhana, taat pada tradisi keagamaan dan pada Kehendak Ilahi. Ia adalah seorang beriman yang tidak menuntut banyak syarat, tidak ingin mencemarkan nama baik orang lain, bertanggungjawab. Gambaran  Maria lebih banyak didukung oleh teks Kitab Suci. Sebagaimana Yusuf, Maria mulai disebut-sebut dalam silsilah Yesus Kristus (Mat 1:16) hingga ia mendampingi PuteraNya yang wafat di kayu salib (Yoh 19:26-27). Seperti Yusuf, Maria juga beriman dan terbuka akan bimbingan Ilahi. Ia mencoba memahami peristiwa demi peristiwa sekitar Yesus PuteraNya dengan tidak mengedepankan kepentingan dirinya sendiri.
    Pemahaman mengenai Keluarga Kudus hendaknya tidak hanya digali berdasarkan masa-masa kecil Yesus di Nazareth, melainkan juga harus dilihat dari konteks karya keselamatan yang nyata dalam seluruh hidup Yesus. Kedatangan Tuhan ini menyentuh hati banyak orang sehingga tidak jemu-jemunya orang merayakannya dengan cara-cara yang setiap tahun diperbaiki dan ditingkatkan, tidak hanya persiapan secara fisik tetapi juga rohani. Suasana berharap dan bahagia dialami oleh sebagaian besar umat beriman. Devosi rakyat tidak bisa dibendung untuk merayakan natal ini dengan ekspresi penggambaran yang berbeda-beda, entah melalui drama, gua natal kotbah, renungan, dan kegiatan rohani yang lain, yang masing-masing merasa cukup cocok mewakili makna inkarnasi Tuhan di jaman sekrang ini. Orang berusaha mengekspresikan  penjelmaan Tuhan dalam gambaran Keluarga Kudus itu secara tepat dan benar. Namun tidak jarang dari satu pihak orang cenderung menghilangkan segi pergulatan Maria dan Yusuf dengan membungkusnya dengan istilah “kehendak Tuhan” sehingga segala sesuatu sudah direncanakan Tuhan dan selanjutnya tidak ada yang perlu ditakutkan. Di lain pihak orang ceanderung mengekstrimkan pergulatan Maria dan Yusuf sehingga terkesan mereka menjadi begitu cemas dan menderita untuk melaksanakan tugas panggilan itu.
    Peranan Maria dan Yusuf tidak ditinggalkan. Karena Natal dan Keluarga Kudus tidak bisa dipisahkan, seperti halnya bagi iman kita sulit memahami inkarnasi Tuhan di dunia tanpa melalui perantara menusia,dalam hal ini Maria yang mengandung dan melahirkan Yesus.  Ia sebagai ibu Tuhan dan Yusuf suaminya yang menjaganya. Justru dalam Keluarga Kudus itu manusia diberi makna baru oleh Allah. manusia menjadi berharga dan mempunyai harapan baru akan keselamatan.

Kekayaan Rohani Keluarga Kudus Nazareth

    Panggilan hidup adalah Kasih Karunia Allah.
Allah telah memilih Maria menjadi ibu Tuihan Yesus (Luk 1:30-31) dan Yusuf dipanggil untuk mengambil Maria sebagai isterinya (Mat 1:20). Mereka berdua kemudian menjadi orang tua Yesus yang dapat membimbing dan mengasuhnya secara dekat. Sikap Maria tidak berbeda dengan Yusuf, mereka mendengarkan dan menerima panggilan Tuhan. Setelah itu mereka menjalankannya seraya memahami kehendak Tuhan di balik misteri panggilan itu. Sebetulnya mereka bebas menolak atau menerima tawaran Allah, bahkan bisa juga mengajukan syarat-syarat namun ini mereka tidak lakukan karena dalam Yusuf dan Maria sudah ditanamkan kepercayaan dan pengharapan yang dalam akan datangnya Sang Penyelamat. Gereja awal mengungkapkan panggilan Maria ini sebagai kabar sukacita (Luk 1:54-56). Bagi orang yang mampu melihat panggilan hiduip itu merupakan kasih karunia Allah, orang tersebut akan merasakan sukacita walaupun harus mengalami pergulatan dan perjuangan yang tidak ringan., hidup dan karya manusia dalam kesatuan dengan hidup dan karya Allah.

    Kesetiaan, hormat, dan kasih adalah dasar hidup bersama.
Pengertian hidup bersama yang kita jalani dalam komunitas besar agak berbeda dengan komunitas Keluarga Kudus Nazareth. Namun sikap dasar yang harus ditumbuhkan tidak jauh berbeda yakni sikap hormat dan kasih. Dalam injil Mateus dilukiskan bahwa setelah Yusuf mengetahui bahwa Maria sudah mengandung, ia bermaksud “menceraikannya dengan diam-diam”.(Mat 1:19). Dalam situasi seperti itu Yusuf bisa saja meninggalkan Maaria tidak dengan diam-diam, artinya dengan bicara sana-sini tentang Maria yang tidak setia. Bila demikian memang Maria menjadi sangat malang karena akan mendapat ejekan orang dan bahkan bisa-bisa ia dihukum oleh masyarakat. Yusuf, sebelum malaikat datang, ingin menceraikan dengan diam-diam. Bila Maria ditinggal begitu saja dalam keadaan mengandung tentu masyarakat akan bertanya-tanya mengenai tanggungjawab Yusuf dan mungkin Yusuf-lah yang kena hukuman masyarakat. Semua itu dilakukan oleh Yusuf demi rasa hormat dan kasih. Kasih itu membuat orang berani menjadi korban bahkan diam demi kebaikan orang lain. Di balik perbuatan Yusuf itu juga mempunyai makna untuk menjaga nama baik orang lain. Kesetiaan Maria dan Yusuf untuk menjaga Yesus memungkinkan terjadinya komunikasi batin dan tumbuhnya kepekaan intuisi untuk bisa mengerti dan memahami orang lain.  Kasih dan rasa tanggungjawab Yusuf dan Maria ditunjukkan dengan kesetiaannya mencari Yesus hingga Maria harus mengatakan “ Nak, mengapakah Engkau harus berbuat demikian terhadap kami ? Bapamu dan aku dengan cemas mencari Engkau” (Luk 2:48). Rasa cemas dan terkejut karena jawaban Yesus: “Mengapa kamu mencari Aku tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di rumah Bapa-Ku?”, tidak menjadikan Maria dan Yusuf putus asa dan meengurangi kasih dan kesetiaan mereka terhadap Yesus. Maria tetap setia mendampingi PuteraNya hingga akhir hidup Yesus. Dalam peristiwa ini tampak Maria dan Yusuf menyingkirkan agenda pribadi, begitu juga dengan Yesus dengan “pulang bersama-sama mereka ke Nazareth”( Luk2:51). Keluarga Kudus menjadi tempat yang ideal untuk tumbuhnya pribadi-pribadi yang dewasa. Yesus tumbuh menjadi bertambah dewasa dan hikmatNya dalam asuhan Maria dan Yusuf sehingga semakin dikasihi Allah dan manusia (Luk 2:52). Begitu juga Maria dan Yusuf pun bertumbuh dalam keutamaan. Justru bina lanjut terjadi dalam benturan-benturan kehendak yang berbeda  namun semuanya diselesaikan dengan satu keinginan untuk mencari kehendak Bapa.
    Hidup dalam kebersamaan dengan orang lain itu membuat seseorang memasukkan diri dalam kontrol orang lain yang sering penting agar tidak salah jalan dan sekaligus membuat sikap hidup tidak sewenang-wenang terhadap orang lain. Hidup bersama itu  hanya mungkin berjalan baik dan lancer   bila masing-masing anggota berani meninggalkan kehendak atau agenda pribadi manakala ada benturan-benturan kepentingan yang berbeda. Itu semua hanya mungkin terjadi karena sikap setia, hormat dan kasih.

    Sikap taat adalah bentuk kerjasama dengan yang Ilahi.
Yang dominan kita rasakan dari Keluarga Kudus adalah sikap ketaatan kepada kehendak Ilahi./ seluruh hidup Yesus sejak awal hingga akhir diwarnai dengan sikap hidup menjalankan kehendak Bapa. Kisah “perjalanan” hidup Keluarga Kuidus dari Nazareth ke Betlehem terus ke Mesir dan kembali ke Nazareth dipenuhi dengan misteri penghampaan diri Yusuf dan Maria. Kita membayangkan pergulatan-pergulatan Yusuf dan Maria mengahadapi perjalanan itu yang nampaknya setiap tapak ke depan dijalani dengan sikap iman dan ketaatan kepada kehendak Allah. Karena kesederhanaan dan ketaatannya kepada kehendak yang Ilahi, mereka sudah bisa diyakinkan dengan bisikan Ilahi dalam mimpi. Mereka tidak menuntut tanda yang lebih jelas lagi. Dalam Kitab suci tidak tersirat sedikit pun keraguan Yusuf untuk menjalankan dengan segera kehendak Tuhan. Ketulusan menjalankan kehendak Tuhan tidak dengan sendirinya menjauhkan kesulitan-kesulitan. Kesulitan-kesulitan dan ketidaknyamanan tetap ada, misalnya situasi tempat kelahiran Yesus yang tidak memenuhi syarat : “karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginanpan “ (Luk 2:7). Tantangan mesti dirasakan oleh Yusuf dan Maria ketika mereka harus segera meninggalkan Betlehem malam itu juga ke Mesir karena ancaman dari Herodes (Luk 2:13-15). Kita melihat ketaatan itu semua terjadi karena kepercayaan Yusuf dan Maria  akan kehendak Allah yang lebih baik dibandingkan kehendak mereka sendiri, ditambah rasa tanggungjawab masing-masing akan keselamatan Yesus yang dipercayakan kepada mereka. Diperkenalkan kepada kita sejak awal inkarnasi, Tuhan menjadi sama dengan manusia khususnya dalam kelemahan dan kemiskinannya.

 
Teladan dan Tantangan

    Keluarga Kudus bukanlah suatu lembaga dengan program dan sarana yang terencana dan lengkap. Keluarga Kudus adalah kesatuan tiga pribadi yang menjalani hidup berdasarkan gerak hati atas situasi yang ada pada saat itu. Dan masing-masing berusaha mempertemukan keputusan-keputusan mereka yang mengarah kepda kehendak Allah. maka dalam Keluarga Kudus tidak serta merta kita ketemukan cara-cara metode-mertode (bahkan ilmiah) untuk menghadapi situasi jaman dari satu masa ke masa yang lain. Namun dengan spirtitualitas Keluarga Kudus kiranya mampu menerangi perjalanan  dan perjuangan kita.
    Selain tercukupinya kebutuhan-kebutuhan nyata sehari-hari manusia juga memerlukan hidup rohani yang menjadi dasar kekuatan bathin. Secara srtuktural kita berjuang dan bergulat untuk menjadi dewasa dalam segi adikodrati yang nyata dalam keutamaan-keutamaan iman dan moral. Sumbangan kita yang paling berharga bagi sesama kita adalah mengalami kasih Allah dalam diri kita dan membawa orang lain kepada kasih Allah itu. Keluarga Kudus menghidupi kedekatan dengan Allah dalam ketaatan akan kehendakNya.
    Secara ringkas bisa dikatakan, setiap orang bergulat dengan panggilan hidup masing-masing.  Sebagai guru, religius, imam, keluarga, tentara , pejabat, karyawan dan seterusnya memliki panggilan hakiki yang tidak bisa ditinggalkan. Masing-masing mempunyai tanggungjawab eksistensial yang berbeda. Orang sering tergoda untuk mengerjakan yang bukan panggilan eksistensialnya dan berlari ke bidang lain yang lebih menghibur namun sebetulnya tidak sangat berguna bahkan membelokkan visi dan misinya dan mungkin akan merugikan dirinya. Kesetiaan pada panggilan pokok itu membuat orang terus tekun dalam jalur yang sedang dijalani seperti masing-masing pribadi Keluarga Kudus Nazareth yang setia sampai akhir hidup mereka masing-masing.
    Dari Keluarga Kudus kita diterangi oleh spiritualitasnya. Segi hidup bersama jelas dihidupi dan menjadi daya dan kebahagiaan untuk saling medukung dalam mencari dan melaksanakan kehendak Bapa. Tidak semua profesi secara langsung menuntut hidup bersama, namun profesi itu menjadi subur dalam lingkungan yang mendukung. Kita memerlukan komunitas, memerlukan komunio karena manusia yang karena kekurangannya memerlukan rekan-rekan yang bisa bekerja sama. Kerja sama berfungsi sebagai kontrol arah perjalanan dan sekaligus sebagai sarana saling tolong-menolong.

USULAN NYANYIAN LITURGI 2012 TAHUN B


27 November 2011: MINGGU ADVEN I
Bacaan: Yes. 63:16b-17; 64:1,3b-8; Mzm. 80:2ac,3b,15-16,18-19; 1 Kor. 1:3-9; Mrk,13:33-37
Saran Nyanyian: PS 437, 438, 441, 443, 445, 718, 720, 865, 951

4 Desember 2011: MINGGU ADVEN II
Bacaan: Yes. 40:1-5,9-11; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; 2 Ptr. 3:8-14; Mrk. 1:1-8
Saran Nyanyian: PS 439, 443, 444, 445, 449, 598, 718, 815, 962

11 Desember 2011: MINGGU ADVEN III
Bacaan: Yes. 61:1-2a,10-11; Luk. 1:46-48,49-50,53-54; 1 Tes. 5:16-24; Yoh. 1:6-8,19-28
Saran Nyanyian: PS 326, 440, 448, 449, 674, 720, 840, 960

18 Desember 2011: MINGGU ADVEN IV
Bacaan: 2Sam. 7:1-5,8b-12,14a,16; Mzm. 89:2-3,4-5,27,29; Rm. 16:25-27; Luk. 1:26-38
Saran Nyanyian: PS 440, 445, 448, 449, 450, 549, 720, 721, 868, 955

25 Desember 2011: MINGGU, MALAM NATAL
Bacaan: Yes. 9:1-9; Mzm. 96:1-2a,2b-3,11-12,13; Tit. 2:11-14; Luk. 2:1-14
Saran Nyanyian: PS 451, 452, 453, 454, 455, 456, 459, 806, 953

HARI RAYA NATAL (Siang)
Bacaan: Yes. 52:7-10; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6; Ibr. 1:1-6; Yoh. 1:1-18
Saran Nyanyian: PS 460, 461, 462, 463, 465, 466, 476, 806, 953

30 Desember 2011: JUMAT, PESTA KELUARGA KUDUS: YESUS, MARIA, YUSUF
Bacaan: Kej. 15:1-6; 21:1-3; Mzm. 105:1b-2,3-4,5-6,8-9; R:7a,8a; Ibr. 11:8,11-12,17-19; Luk. 2:22-40
Saran Nyanyian: PS 463, 464, 465, 466, 467, 608, 613, 614, 845, 962

1 Januari 2012: MINGGU, HARI RAYA S,P, MARIA BUNDA ALLAH
Bacaan: Bil. 6:22-27; Mzm. 67:2-3,5,6,8; Ul:2a; Gal. 4:4-7; Luk. 2:16-21
Saran Nyanyian: PS 454, 455, 466, 475, 476, 477, 633, 809, 990,

8 Januari 2012: MINGGU, HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN
Bacaan: Yes. 60:1-6; Mzm. 72:1-2,7-8,10-11,12-13; Ul:11; Ef. 3:2-3a,5-6; Mat. 2:1-12
Saran Nyanyian: PS 455, 472, 473, 475, 494, 549, 807, 951,

9 Januari 2012: SENIN, Pesta Pembaptisan Tuhan
Bacaan: Yes. 55:1-11; Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Ul:3; 1Yoh. 5:1-9; Mrk. 1:7-11
Saran Nyanyian    :    PS 424, 425, 475, 586 (bait 3-4), 591, 594, 864, 991,

15 Januari 2012: MINGGU BIASA II
Bacaan: 1 Sam. 3:3b-10,19; Mzm. 40:2,4ab,7-8a,8b-9,10; Ul:8a,9a; 1 Kor. 6:13c-15a,17-20; Yoh. 1:35-42
Saran Nyanyian: PS 336, 373, 376, 539, 572, 586 (bait 1), 588, 664, 690, 850, 990,

22 Januari 2012: MINGGU BIASA III
Bacaan: Yun. 3:1-5,10; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9; Ul:4a; 1 Kor. 7:29-31; Mrk. 1:14-20
Saran Nyanyian: PS 329, 597, 598, 601, 603, 606, 656, 690, 845, 992,

29 Januari 2012: MINGGU BIASA IV
Bacaan: Ul. 18:15-20; Mzm. 95:1-2,6-7,8-9; Ul:8; 1Kor. 7:32-35; Mrk. 1:21-28
Saran Nyanyian: PS 331, 382, 540, 544, 546, 585, 600, 691, 854, 961

5 Februari 2012: MINGGU BIASA V
Bacaan: Ayb. 7:1-4,6-7; Mzm. 147:1-2,3-4,5-6; Ullh, 3a; 1 Kor. 9:16-19,22-23; Mrk. 1:29-39
Saran Nyanyian: PS 328, 423, 424, 546, 562, 699, 817, 958

12 Februari 2012: MINGGU BIASA VI
Bacaan: Im. 13:1-2,44-46; Mzm. 32:1-2,5,11; R:7; 1 Kor. 10:31 - 11:1; Mrk. 1:40-45
Saran Nyanyian: PS 329, 546, 562, 676, 683, 699, 847, 953

19 Februari 2012: MINGGU BIASA VII
Bacaan: Yes. 43:18-19,21-22,24b-24; Mzm. 41:2-3,4-5,13-14; 2Kor. 1:18-22; Mrk. 2:1-12
Saran Nyanyian: PS 596, 597, 599, 600, 601, 603, 818, 958

22 Februari 2012: HARI RABU ABU
Bacaan:    Yl. 2:12-18; Mzm. 51:3-4,5-6a,12-13,14,17; 2Kor. 5:20 - 6:2; Mat. 6:1-6,16-18
Saran Nyanyian    :    PS 479, 481, 490, 601, 602, 606, 813, 965

26 Februari 2012: MINGGU PRAPASKAH I
Bacaan: Kej. 9:8-15; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7ab,8-9; Ul:lh, 10a; 1 Ptr. 3:18-22; Mrk. 1:12-15
Usulan Nyanyian    :    PS 483, 486, 490, 585, 588, 589, 590, 845, 966

4 Maret 2012: MINGGU PRAPASKAH II
Bacaan: Kej. 22:1-2,9a,10-13,15-18; Mzm. 116:10,15,16-17,18-19; Ul:9; Rm. 8:31b-34; Mrk. 9:2-10
Usulan Nyanyian:    PS 479, 482, 483, 484, 485, 487, 539, 855, 965

11 Maret 2012: MINGGU PRAPASKAH III
Bacaan: Kel. 20:1-17; Mzm. 19:8,9,10,11; Ul: Yoh. 6:68c; 1 Kor. 1:22-25; Yoh. 2:13-15
Saran Nyanyian: PS 368, 480, 484, 486, 541, 543, 622, 852, 965

18 Maret 2012: MINGGU PRAPASKAH IV
Bacaan: 2 Taw. 36:14-16,19-23; Mzm. 137:1-2,3,4-5,6; Ul:6a; Ef. 2:4-10; Yoh. 3:14-21
Saran Nyanyian: PS 487, 486, 483, 539, 541, 691, 842, 965

25 Maret 2012: MINGGU PRAPASKAH V
Bacaan: Yer. 31:31-34; Mzm. 51:3-4,12-13,14-15; Ul:12a; Ibr. 5:7-9; Yoh. 12:20-33
Saran Nyanyian: PS 479 (bait 1,4), 483, 486, 715, 811, 965

1 April 2012: MINGGU SENGSARA/PALMA
Bacaan sebelum perarakan: Mrk. 11:1-10
Bacaan: Yes. 50:4-7; Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24; Ul:2a; Flp. 2:6-11; Mrk. 14:1 - 15:47
Saran Nyanyian    :     Pembukaan Dan. Perarakan Palma: PS 491, 492, 493, 494, 495
                        Ekaristi: PS 480, 482, 487, 488, 510, 512, 819, 965

5 April 2012: KAMIS PUTIH
Bacaan: Kel. 12:1-8,11-14; Mzm. 116:12-13,15-16bc,17-18; Ul:1Kor. 10:16; 1 Kor. 11:23-26; Yoh. 13:1-15
Saran Nyanyian:    PS 496, 497, 498, 660, 685, 686, 856, 965
                        Perarakan Sakramen: PS 501, 502
                        Tugur: PS 500, 503

6 April 2012: JUMAT AGUNG
Bacaan: Yes. 52:13 - 53:12; Mzm. 31:2,6,12-13,15-16,17,25; Ul: Luk. 23:46; Ibr. 4:14-16; 5:7-9; Yoh. 18:1 - 19:42
Saran Nyanyian:   
Pembukaan: (tanpa nyanyian)
Mazmur Tanggapan    :     Ul. 820, BPI 966
Selingan Kisah    :     PS 480, 482
PenghorMat.an Salib    :     504/505, 506, 507, 508, 509, 512

8 April 2012: MALAM PASKAH
Bacaan I: Kej. 1:1 - 2:2; Mzm. Tgpn: Mzm. 104:1-2a,5-6,10,12,13-14,24,35c; Ul: lh, 30; Bacaan II: Kej. 22:1-18; Mzm. Tgpn: Mzm. 16:5,8,9-10,11; Ul:1; Bacaan III: Kel. 14:15 - 15:1; Mzm. Tgpn:    Kel. 15:1-2,3-4,5-6,17-18; Ul:1a; Bacaan IV: Yes. 54:5-14; Mzm. Tgpn: Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b; Ul:2a; Bacaan V: Yes. 55:1-11; Mzm. Tgpn:    Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Ul:3; Bacaan VI: Bar. 3:9-15,32 - 4:4; Mzm. Tgpn: Mzm. 19:8,9,10,11; Ul: Yoh. 6:68c; Bacaan VII: Yeh. 36:16-17a,18-28; Mzm. Tgpn: Mzm. 42:3,5bcd; 43:3,4; Ul:42:2; Epistola: Rm. 6:3-11; Mzm. Tgpn: Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23; Injil: Mat. 28:1-10
Saran Nyanyian    :   
Upacara Cahaya    :     PS 513/513a, 673, 514
Liturgi Sabda sesuai dengan bacaan yang dipilih:
PS 830, 847, 671, 838, 864, 852, 843, 867
Liturgi Baptis    :     PS 592
Persembahan        :     PS 521
Madah Syukur    :     PS 520
Pengutusan        :     PS 524

8 April 2012: HARI RAYA PASKAH KEBANGKITAN TUHAN
Bacaan: Kis. 10:34a,37-43; Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23; Ul:24; Kol. 3:1-4; Yoh. 20:1-9
Saran Nyanyian: PS 516, 518, 521, 523, 524, 527, 821, 518 Dan. 959

15 April 2012: MINGGU PASKAH II
Bacaan: Kis. 4:32-35; Mzm. 118:2-4,16ab-18,22-24; R:1; 1 Yoh. 5:1-6; Yoh. 20:19-31
Saran Nyanyian: PS 517, 519 (1,6-10), 521, 524, 619, 691, 831, 955,

22 April 2012: MINGGU PASKAH III
Bacaan: Kis. 3:13-15,17-19; Mzm. 4:2,4,7,9; R:7b; 1 Yoh. 2:1-5; Luk. 24:35-48
Saran Nyanyian: PS 522, 523, 525, 526, 527, 530, 859, 955,

29 April 2012: MINGGU PASKAH IV
Bacaan: Kis. 4:8-12; Mzm. 118:1,8-9,21-23,26,28cd,29; R:22; 1 Yoh. 3:1-2; Yoh. 10:11-18
Saran Nyanyian: PS 421, 542, 539 (bait 4,5), 646, 656, 824, 959,

6 Mei 2012: MINGGU PASKAH V
Bacaan:    Kis. 9:26-31; Mzm. 22:26b-27,28,30,31-32; R:26a; 1 Yoh. 3:18-24; Yoh. 15:1-8
Saran Nyanyian: PS 429, 430, 433, 520, 523, 525, 528, 661, 662, 834, 954,

13 Mei 2012: MINGGU PASKAH VI
Bacaan: Kis. 10:25-26,34-35,44-48; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; R:2b; 1 Yoh. 4:7-10; Yoh. 15:9-17
Saran Nyanyian: PS 526, 529, 530, 660, 661, 662, 663, 659, 807, 951

17 Mei 2012: HARI RAYA KENAIKAN TUHAN
Bacaan: Kis. 1:1-11; Mzm. 47:2-3,6-7,8-9; R:6; Ef. 4:1-13; Mrk. 16:15-20
Saran Nyanyian: PS 531, 532, 533, 534, 548, 551, 676, 825, 962

20 Mei 2012: MINGGU PASKAH VII
Bacaan: Kis. 1:15-17,20a,20c-26; Mzm. 103:1-2,11-12,19-20ab; R:19a; 1 Yoh. 4:11-16; Yoh. 17:11b-19
Saran Nyanyian: PS 520, 616, 617, 618, 619, 620, 621, 622, 835, 959

27 Mei 2012: HARI RAYA PENTAKOSTA
Bacaan: Kis. 2:1-11; Mzm. 104:1ab,24ac-30,31,34; R:lh, 30; Gal. 5:16-25; Yoh. 15:26-27; 16:12-15
Saran Nyanyian    :   
Pembuka: PS 565; Mzm. Tgpn: PS 828; BPI: PS 964; Sekuensia: PS 569; Persembahan: PS 573; Madah Syukur: PS 577; Pengutusan: PS 570; Pilihan lain: 566, 567, 569

3 Juni 2012: HARI RAYA TRITUNGGAL MAHAKUDUS
Bacaan: Ul. 4:32-34,39-40; 33:4-5,6,9,18-19,20-22; Ul: 12b; Rm. 8:14-17; Mat. 28:16-20
Saran Nyanyian: PS 578, 579, 581, 582, 583, 584, 580, 840, 960

10 Juni 2012: HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS
Bacaan: Kel. 24:3-8; Mzm. 116:12-13,15,16bc,17-18; Ul:13; Ibr. 9:11-15; Mrk. 14:12-16,22-26
Saran Nyanyian:   
Mazmur Tanggapan:     PS 856; Bait P, Injil:     PS 953; Sekuensi: PS 556; Nyanyian lain: PS 335, 384, 421, 428, 429, 430, 432

15 Juni 2012: JUMAT, HARI RAYA HATI YESUS YANG MAHAKUDUS
Bacaan: Hos. 11:1,3-4,8c-9; Yes. 11:2-3,4-bcd,5-6; Ef. 3:8-12,14-19; Yoh. 19:31-37
Saran Nyanyian: PS 337, 422, 561, 563, 564, 659 (2-3), 864, 957   

17 Juni 2012, MINGGU BIASA XI
Bacaan: Yeh. 17:22-24; Mzm. 92:2-3,13-14,15-16; Ul: lh,2a; 2 Kor. 5:6-10; Mrk. 4:26-34
Saran Nyanyian: PS 650, 653, 654, 674, 675, 676(4-6), 831, 957

24 Juni 2012: MINGGU HARI RAYA KELAHIRAN S. YOHANES PEMBAPTIS
Bacaan: Yes. 49:1-6; Mzm. 139:1-3,13-14ab,14c-15;  Kis. 13:22-26; Luk. 1:57-66,80.
Saran Nyanyian: PS 447, 549, 641, 642, 643, 830, 952

1 Juli 2012: MINGGU BIASA XIII
Bacaan: Keb. 1:13-15; 2:23-24; Mzm. 30:2,4,5-6,12a,13b;Ul:2a; 2 Kor. 8:7,9,13-15;
Mrk. 5:21-43
Saran Nyanyian: PS 539, 540, 542, 544, 546, 549(2-3), 699, 838, 963

8 Juli 2012: MINGGU BIASA XIV
Bacaan: Yeh. 2:2-5; Mzm. 123:1-2a,2bcd,3-4; Ul:2cd; 2Kor. 12:7-10; Mrk. 6:1-6
Saran Nyanyian: PS 381, 496, 574, 603, 691, 673, 682, 818, 961

15 Juli 2012: MINGGU BIASA XV
Bacaan: Ams.7:12-15; Mzm. 85:9a-10,11-12,13-14; Ul:8; Ef. 1:3-14; Mrk. 6:7-13
Saran Nyanyian: PS 362, 540, 541, 592, 682, 683, 691, 692, 695, 815, 962

22 Juli 2012: MINGGU BIASA XVI
Bacaan: Yer. 23:1-6; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5b; Ul:1; Ef. 2:13-18; Mrk. 6:30-34
Saran Nyanyian: PS 542, 617, 618, 646, 649, 654, 656, 689, 849, 952

29 Juli 2012: MINGGU BIASA XVII
Bacaan: 2Raj. 4:42-44; Mzm. 145:10-11,15-16,17-18; Ul: lh 16; Ef. 4:1-6; Yoh. 6:1-15
Saran Nyanyian: PS 421, 431, 434, 536, 616, 619, 622, 653, 857, 956

5 Agustus 2012: MINGGU BIASA XVIII
Bacaan: Kel. 16:2-4,12-15; Mzm. 78:3,4bc,23-24,25,54; Ul:24b; Ef. 4:17,20-24; Yoh. 6:24-35
Saran Nyanyian: PS 380, 430, 432, 434, 536, 653, 846, 956

12 Agustus 2012: HARI RAYA SP MARIA DIANGKAT KE SURGA
Bacaan: Why. 11:19a; 12:1,3-6a,10ab; Mzm. 45:10bc,11,12,16;Ul:10d; 1 Kor. 15:20-26; Luk. 1:39-55
Saran Nyanyian: PS 257, 625, 628, 631, 633, 674, 675, 861, 953

17 Agustus 2012: JUMAT, HARI RAYA KEMERDEKAAN RI (17 Agustus)
Bacaan: Sir. 10:1-8; Mzm. 101:1a,2ac,3a,6-7; 1Ptr. 2:13-17; Mat. 22:15-21
Saran Nyanyian: PS 257, 666, 667, 668, 704, 705, 706, 707, 862, 956

19 Agustus 2012: MINGGU BIASA XX
Bacaan: Ams. 9:1-6; Mzm. 34:2-3,10-11,12-13,14-15; Ul:9a; Ef. 5:15-20; Yoh. 6:51-58
Saran Nyanyian: PS 257, 322, 380, 434, 536, 541, 556, 653, 858, 960

26 Agustus 2012: MINGGU BIASA XXI
Bacaan: Yos. 24:1-2a,15-17,18b; Mzm. 34:2-3,16-17,18-19,20-21,22-23; Ul:9a; Ef. 5:21-32; Yoh. 6:60-69
Saran Nyanyian: PS 257, 384, 366, 368, 369, 539, 650, 652, 654, 857, 956

2 September 2012: MINGGU BIASA XXII, Minggu Kitab Suci Nasional
Bacaan: Ul. 4:1-2,6-8; Mzm. 15:2-3a,3cd-4ab,5;Ul:1a; Yak. 1:17-18,21b-22,27; Mrk. 7:1-8,14-15,21-23
Saran Nyanyian: PS 257, 337, 370, 371, 647, 655, 670, 685, 848, 956 

9 September 2012: MINGGU BIASA XXIII
Bacaan: Yes. 35:4-7a; Mzm. 146:7,8-9a,9bc-10;Ul,:1; Yak. 2:1-5; Mrk. 7:31-37
Saran Nyanyian: PS 337,  364-373, 544, 549, 832, 953

16 September 2012: MINGGU BIASA XXIV
Bacaan: Yes. 50:5-9a; Mzm. 116:1-2,3-4,5-6,8-9;Ul:9; Yak. 2:14-18; Mrk. 8:27-35
Saran Nyanyian: PS 320, 376, 536, 541, 647, 651, 654, 656, 809, 951

23 September 2012: MINGGU BIASA XXV
Bacaan: Keb. 2:12,17-20; Mzm. 54:3-4,5,6,8;Ul:6b; Yak. 3:16 - 4:3; Mrk. 9:30-37
Saran Nyanyian: PS 331, 370, 541, 542, 647, 649, 650, 652, 654, 658, 810, 952

30 September 2012: MINGGU BIASA XXVI
Bacaan: Bil. 11:25-29; Mzm. 19:8,10,12-13,14;Ul:9; Yak. 5:1-6; Mrk. 9:38-43,45,47-48
Saran Nyanyian: PS 328, 366, 367, 368, 369, 381, 697, 853, 960

7 Oktober 2012: MINGGU BIASA XXVII
Bacaan: Kej. 2:18-24; Mzm. 128:1-2,3,4-5,6;Ul:lih,5; Ibr. 2:9-11; Mrk. 10:2-16
Saran Nyanyian: PS 616, 617, 619, 662, 663, 664, 846, 957

14 Oktober 2012: MINGGU BIASA XXVIII
Bacaan: Keb. 7:7-11; Mzm. 90:12-13,14-15,16-17;Ul:14; Ibr. 4:12-13; Mrk. 10:17-30
Saran Nyanyian: PS 320, 368, 369, 376, 671, 690, 697, 846, 961

21 Oktober 2012: MINGGU BIASA XXIX
Bacaan: Yes. 53:10-11; Mzm. 33:4-5,18-19,20,22;Ul:22; Ibr. 4:14-16; Mrk. 10:42-45
Saran Nyanyian: PS 377, 381, 483, 536, 541, 657, 682,  690, 693, 815, 962

28 Oktober 2012: MINGGU BIASA XXX
Bacaan: Yer. 31:7-9; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6;Ul:3; Ibr. 5:1-6; Mrk. 10:46-52
Saran Nyanyian: PS 539, 544, 546, 549, 562, 653, 674, 830, 954

Peringatan Arwah Semua Orang Beriman (2 November)
Bacaan dipilih dari kutipan-kutipan yang tersedia dalam "Misa untuk Orang Mat.i", Buku Bacaan III, hlm, 1163 dst,

Saran Nyanyian    :    PS 524, 527, 708, 710, 711, 715, 717, 953,

4 November 2012: MINGGU BIASA XXXI
Bacaan: Ul. 6:2-6; Mzm. 18:2-3a,3bc-4,47,51ab;Ul:2; Ibr. 7:23-28; Mrk. 12:28b-34
Saran Nyanyian: PS 497, 498, 499, 659, 660, 661, 662, 663,  839, 962

11 November 2012: MINGGU BIASA XXXII
Bacaan: 1 Raj. 17:10-16; Mzm. 146:7,8-9a,9c-10; Ul:1; Ibr. 9:24-28; Mrk. 12:38-44
Saran Nyanyian: PS 321, 381, 421, 481, 557, 646 atau 656, 674 atau 675, 863, 957

18 November 2012: MINGGU BIASA XXXIII
Bacaan: Dan. 12:1-3; Mzm. 16:5,8,9-10,11; R:Ul. 1; Ibr. 10:11-14,18; Mrk. 13:24-32
Saran Nyanyian: PS 422(1,2,3), 543, 618, 657, 658, 704, 851, 962

25 November 2012: MINGGU BIASA XXXIV:
HARI RAYA TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM
Bacaan: Dan. 7:13-14; Mzm. 93:1ab,1c-2,5; Ul: 1a; Why. 1:5-8; Yoh. 18:33b-37
Saran Nyanyian: PS 547, 548, 549, 551, 552, 553, 554, 837, 955


2 Desember 2012: MINGGU ADVEN I (C)
Bacaan: Yer. 33:14-16; Mzm. 25:4-5ab,8-9,10,14; Ul:1; 1Tes. 3:12 - 4:2; Luk. 21:25-28,34-36
Saran Nyanyian: PS 438, 443, 445, 446, 720, 865, 951

9 Desember 2012: MINGGU ADVEN II (C)
Bacaan: Bar. 5:1-9; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6;Ul:3; Flp. 1:4-6,8-11; Luk. 3:1-6
Saran Nyanyian: PS 443, 445, 539, 718, 719, 720, 830, 952

16 Desember 2012: MINGGU ADVEN III (C)
Bacaan: Zef. 3:14-18a; Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Ul:6; Flp. 4:4-7; Luk. 3:10-18
Saran Nyanyian: PS 440, 446, 448, 449, 718, 719, 720, 836, 956

23 Desember 2012: MINGGU ADVEN IV (C)
Bacaan: Mi. 5:1-4a; Mzm. 80:2ac,3b,15-16,18-19; Ul: 4; Ibr. 10:5-10; Luk. 1:39-45
Saran Nyanyian: PS 448, 674, 675, 719, 720, 721, 802, 951

25 Desember 2012: SELASA, HARI RAYA NATAL (C)
Misa Malam:

Bacaan: Yes. 9:1-6; Mzm. 96:1-2a,2b-3,11-12,13;Ul:Luk. 2:11; Tit. 2:11-14; Luk. 2:1-14
Saran Nyanyian: PS 451, 452, 453, 454, 456, 458, 460, 806, 953

Misa Fajar:
Bacaan: Yes. 62:11-12; Mzm. 97:1,6,11-12; Tit. 3:4-7; Luk. 2:15-20
Saran Nyanyian: PS 448, 455, 457, 461, 462, 464, 465, 476, 806, 953

Misa Siang:
Bacaan: Yes. 52:7-10; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6;Ul:3c; Ibr. 1:1-6; Yoh. 1:1-18
Saran Nyanyian: PS 459, 463, 466, 467, 468, 475, 477, 806, 953

30 Desember 2012: Pesta Keluarga Kudus: Yesus, Maria, Yusuf
Bacaan: 1Sam. 1:20-22,24-28; Mzm. 84:2-3,5-6,9-10; Ul:lh,5a; 1Yoh. 3:1-2,21-24; Luk. 2:41-52
Saran Nyanyian: PS 463, 464(1,2,4), 466, 608, 613, 841, 956,

Sumber: Komlit KWI

Minggu, 20 November 2011

BURUNG MEMBENTUK HURUF "V" SAAT TERBANG



Kalau kita tinggal di negara 4 musim, maka saat musim gugur, akan terlihat rombongan angsa terbang ke arah selatan untuk menghindari musim dingin. Angsa-angsa tersebut terbang dengan formasi berbentuk huruf “V”. Kita akan melihat beberapa fakta ilmiah mengapa rombongan angsa terbang dengan formasi bentuk huruf  “V”?



Fakta (1) :
Kepakan sayap angsa di depan, memberi “daya dukung” bagi angsa dibelakangnya. Angsa di belakang tidak perlu susah payah menembus ‘airwall’ di depannya. 
Hasilnya, seluruh kawanan angsa dapat menempuh jarak terbang 71 % lebih Jauh dari pada kalau setiap angsa harus terbang sendiri-sendiri.

Pelajaran (1) :
Bila arah dan tujuan kita sama, dan kita mau saling berbagi dalam perserikatan, maka pencapaian tujuan kita akan menjadi lebih cepat dan lebih mudah. Mampukah kita untuk saling dorong dan saling dukung satu sama lain dalam pencapaian tujuan bersama ? Sudah seharusnya ! Karena angsa saja bisa !


Fakta (2) :
Kalau seekor angsa terbang keluar dari formasi rombongan, ia akan merasa berat dan sulit untuk terbang sendirian. Dengan cepat ia akan kembali ke dalam formasi untuk mengambil keuntungan dari daya dukung yang diberikan angsa di depannya.

Pelajaran (2) :
Kalau kita memiliki cukup logika umum, kita akan tetap berada dalam perserikatan bersama partner lain dan pengelolanya. Kita membuka diri untuk menerima dan memberi bantuan dari dan kepada partner lainnya. Lebih sulit untuk melakukan sesuatu seorang diri daripada melakukannya bersama-sama dalam perserikatan yang akan menjadi milik kita bersama.


Fakta (3) :
Ketika angsa pemimpin yang terbang di depan menjadi lelah, ia terbang memutar ke belakang formasi, dan angsa lain akan terbang menggantikan posisinya.

Pelajaran (3) :
Adalah masuk akal untuk melakukan tugas-tugas yang sulit dan penuh tuntutan secara bergantian dan memimpin secara bersama. Kita yakin potensi semua partner. Tapi, manusia saling bergantung satu sama lain dalam pengetahuan, keterampilan, kemauan, kapasitas, karunia lain yangunik, serta talenta atau sumber daya lainnya.


Fakta (4) :
Angsa-angsa yang terbang dalam formasi mengeluarkan suara riuh-rendah dari belakang memberi semangat kepada angsa yang terbang di depan sehingga kecepatan terbang dapat dijaga.

Pelajaran (4) :
Kita harus memastikan bahwa ucapan kita akan memberi dukungan kekuatan, bukan melemahkan. Semua partner dalam perserikatan akan saling memperkuat, sehingga hasil yang dicapai akan menjadi lebih besar. Dukungan dalam satu kesatuan hati dilandasi nilai-nilai luhur adalah kualitas suara dan ucapan partner yang diharapkan bersama oleh semua partner dalam perserikatan .


Fakta (5) :
Ketika seekor angsa menjadi sakit, terluka, atau ditembak jatuh, dua angsa lain akan ikut keluar dari formasi bersama angsa tersebut dan mengikutinya terbang turun untuk membantu dan melindungi. Mereka tinggal dengan angsa yang jatuh dan berusaha untuk mendorongnya agar dapat terbang lagi, tidak sampai mati. Setelah itu mereka akan terbang dengan kekuatan mereka sendiri atau dengan membentuk formasi lain untuk mengejar rombongan mereka.

Pelajaran (5) :
Kalau saja kita berperasaan seperti seekor angsa, kita akan tinggal bersama partner yang berada dalam kesulitan, seperti ketika segalanya baik, dan berusaha untuk mendorongnya agar dapat bangkit kembali

Sabtu, 12 November 2011

JIKA : sebuah Litani

Jika anda tinggal di rumah yang baik, memiliki cukup makanan dan dapat membaca … anda adalah bagian dari kelompok terpilih.

Jika anda bangun pagi ini dan merasa sehat …
anda lebih beruntung dari jutaan orang yang mungkin tidak akan dapat bertahan hidup minggu ini.

Jika anda tidak pernah merasakan bahaya perang, kesepian karena dipenjara, kesakitan karena penyiksanaan, atau kelaparan …
anda berada selangkah lebih maju dibandingkan 500 juta orang di dunia.

Jika anda dapat menghadiri pertemuan politik atau keagamaan tanpa merasa takut akan dilecehkan, ditangkap, disiksa, atau mati …
anda beruntung, karena lebih dari 3 milyar orang di dunia tidak dapat melakukannya.

Jika anda memiliki makanan di lemari pendingin, baju-baju di lemari pakaian, dan memiliki atap yang menaungi tempat anda beristirahat, anda lebih kaya dari 75% penduduk di dunia ini.

Jika anda memiliki uang di bank, di dompet, dan mampu membelanjakan sebagian
uang untuk menikmati hidangan di restoran …
Anda merupakan anggota dari 8% kelompok orang-orang kaya di dunia.
Jika orang tua anda masih hidup & menikmati kebahagiaan kehidupan pernikahan
mereka …
maka anda termasuk salah satu dari kelompok orang yang dikategorikan langka.

Jika anda mampu menegakkan kepala dengan senyuman dibibir dan merasa benar-benar bahagia …
Anda memiliki keistimewaan tersendiri, karena sebagian besar orang tidak
memperoleh kenikmatan tersebut.

Jika anda dapat membaca pesan ini……
anda baru saja menerima karunia ganda, karena seseorang memikirkan
anda, dan anda jauh lebih beruntung dibandingkan lebih dari 1 milyar
orang yang tidak dapat membaca sama sekali

Semoga anda menikmati hari yang indah ini.
Hitunglah karunia keberuntungan anda, dan sampaikan hal ini kepada orang lain untuk mengingatkan bahwa sebenarnya, kita adalah orang-orang yang sangat beruntung. Dengan bersyukur, anda akan lebih menikmati hidup yang hanya sebentar ini.

Sebuah Kisah dari KEDAI MIE : Mengasihi Sesama.....

Saya ditraktir makan mie di kedai mie yang terkenal. Harganya tidak mahal dan rasanya sangat lezat sekali. Kami duduk di depan meja panjang yang dapat menampung sekitar sepuluh orang bila mengelilingi meja. Meja sudah terisi enam orang, saya, teman saya dan empat orang pengunjung.

Ketika asyik makan, satu keluarga baru duduk di dekat kami. Tepatnya diantara teman saya dan pengunjung lainnya. Mereka telah memesan mie dan sedang menunggu. Keluarga tersebut terdiri dari sepasang suami istri yang masih muda dan seorang anak yang berusia sekitar enam tahun. Mereka keluarga yang jauh dari sederhana. Pakaiannya agak kusam dan berbau. Si anak kelihatannya baru sembuh dari suatu penyakit yang tidak kami ketahui dan sedang menarik ingusnya keluar masuk. Ingusnya seperti angka sebelas dan terkadang seperti angka satu dengan warna kuning kehijau – hijauan. Si ibu dengan penuh kasih sayang mengelap ingus yang tidak berhenti keluar masuk hidung anaknya. Pasangan itu sangat bahagia melihat anaknya bermain sambil tertawa. Sepertinya makan mie merupakan perayaan menyambut kesembuhannya. Saat mie datang keluarga tersebut makan dengan lahap.

Keadaan tersebut tidak berlaku bagi kami semua terkecuali teman saya. Bagi kami berlima ( termasuk saya ) keadaan tersebut merupakan bencana dan penyiksaan. Bayangkan aja, bagaimana rasanya makan mie dengan mencium satu keluarga yang bau badannya tidak enak. Belum lagi melihat dan mendengar ingus yang ditarik keluar masuk dan sesekali dibersihkan oleh ibunya. Setiap kali memakan mie sambil meminum kuahnya, rasanya seperti ingus telah tercampur dengan makanan dan membuat selera makan hilang. Tidak berapa lama kemudian, keempat pelanggan yang duduk semeja dengan kami meninggalkan meja satu persatu tanpa menghabiskan makanan. Melihat ini ada rasa kepahitan yang terpancar diwajah keluarga muda itu, seperti rasa rendah diri dan terasing melihat sikap saya dan empat pengunjung lainnya.
Tetapi itu tidak berlangsung lama, terutama saat mereka melihat teman saya, keceriaan mereka pulih kembali. Teman saya tetap menikmati mie dengan segala kecueka nnya. Seolah -olah tidak ada bau disekitarnya dan tidak ada suara ingus yang didengar. Saya tidak bisa berbuat banyak selain belajar cuek dan menghabiskan sisa mie. Lagi pula saya ditraktir makan
dan tidak berhak mengajukan hal-hal yang aneh – aneh dan tidak sopan.

Selesai makan, kami masih duduk dua puluh menit sebelum meninggalkan kedai makanan. Saya heran dengan tingkah teman saya yang diluar kebiasaannya. Biasanya setelah makan, ia hanya duduk paling lama sepuluh menit. Sekali lagi saya harus mengikuti kemauan teman saya dengan jengkel.

Akhirnya kami keluar meninggalkan kedai dan keluarga muda, saya merasa lega. Dalam perjalanan pulang, teman saya mengatakan ia sangat terganggu duduk di samping keluarga tersebut. Ia merasakan rasa bau dan merasa terganggu dengan suara ingus anaknya. Ia merasakan tepat seperti yang saya rasakan.

Teman saya juga mengatakan, jika ia meninggalkan keluarga tersebut di saat mereka bergembira, keluarga itu akan merasa terpukul, tidak berharga, terasing dan putus asa. Si suami sedang memberi yang terbaik bagi keluarganya. Mereka bersukacita merayakan kesembuhan anaknya. Si suami telah mengeluarkan uang yang bagi mereka cukup mahal dari hasil kerja keras hanya untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya. Uang itu tidak begitu banyak untuk ukuran kami tetapi tidak bagi keluarga itu.

Saya sangat terkejut mendengar penuturan teman saya. Dan tidak menyangka teman saya telah melakukan sesuatu yang luar biasa bagi keluarga itu. Dengan caranya yang khas, bertahan makan mie sampai habis dan menunggu dua puluh menit setelah makan, telah memberi semangat baru bagi keluarga itu.

Saya teringat bagaimana rasa kepahitan, rendah diri dan terasing di wajah kedua suami istri ketika melihat pelanggan yang lain meninggalkan meja tanpa menghabiskan makanan dan melihat tingkah saya. Saya juga teringat bagaimana pasangan ini kembali ceria begitu melihat sikap teman saya yang cuek.

Pertama kali dalam hidup ini, saya menyadari dan menyaksikan bagaimana mengasihi sesama tanpa mengatakan sesuatu benar – benar tidak mustahil. Ini benar – benar keajaiban. Ajaib bagaimana semua ajaran tentang mengasihi sesama dapat diwujudkan tanpa perkataan dalam waktu sesingkat itu. Cukup hanya dengan meneruskan makan mie sampai habis. Masa bodoh dengan sikap saya dan pengunjung lain yang tidak terpuji. Menunggu dua puluh menit setelah selesai makan. Yang terakhir menahan rasa bau untuk menyempurnakan segalanya telah menunjukkan suatu keajaiban kasih dan dilakukan oleh seorang teman.

Ajaib bagaimana teman saya menegor saya tanpa mengatakan sesuatu. Ia tidak menuduh tetapi cukup telak memukul saya. Saya merasa sangat terpukul, malu tetapi tidak marah. Saya kembali mengingatkan diri sendiri bagaimana mudahnya mengatakan mengasihi sesama tetapi tidak melakukannya.

Hadiah Sang Ayah


Seorang pemuda sebentar lagi akan di wisuda, sebentar lagi dia akan menjadi seorang sarjana, akhir jerih payahnya selama beberapa tahun di bangku pendidikan. Beberapa bulan yang lalu dia melewati sebuah showroom, dan saat itu dia jatuh cinta kepada sebuah mobil sport, keluaran terbaru dari Ford. Selama beberapa bulan dia selalu membayangkan, nanti pada saat wisuda ayahnya pasti akan membelikan mobil itu kepadanya. Dia yakin, karena dia anak satu-satunya dan ayahnya sangat sayang padanya, sehingga dia yakin banget nanti dia pasti akan mendapatkan mobil itu. Diapun berangan-angan mengendarai mobil itu, bersenang-senang dengan teman-temannya. Bahkan semua mimpinya itu dia ceritakan ke teman-temannya. Saatnya pun tiba, siang itu, setelah wisuda, dia melangkah pasti ke ayahnya.

Sang ayah tersenyum, dan dengan berlinang air mata karena terharu dia mengungkapkan betapa dia bangga akan anaknya, dan betapa dia mencintai anaknya itu. Lalu dia pun mengeluarkan sebuah bingkisan,… bukan sebuah kunci! Dengan hati yang hancur sang anak menerima bingkisan itu, dan dengan sangat kecewa dia membukanya. Dan dibalik kertas kado itu ia menemukan sebuah Alkitab yang bersampulkan kulit asli, di kulit itu terukir indah namanya dengan tinta emas.

Pemuda itu menjadi marah, dengan suara yang meninggi dia berteriak, “Yaahh… Ayah memang sangat mencintai saya, dengan semua uang ayah, ayah belikan alkitab ini untukku?”
Lalu dia membanting Alkitab itu dan lari meninggalkan ayahnya. Ayahnya tidak bisa berkata apa-apa, hatinya hancur, dia berdiri mematung ditonton beribu pasang mata yang hadir saat itu.
Tahun demi tahun berlalu, sang anak telah menjadi seorang yang sukses. Dengan bermodalkan otaknya yang cemerlang dia berhasil menjadi seorang yang terpandang. Dia mempunyai rumah yang besar dan mewah, dan dikelilingi istri yang cantik dan anak-anak yang cerdas.

Sementara itu ayahnya semakin tua dan tinggal sendiri. Sejak hari wisuda itu, anaknya pergi meninggalkan dia dan tak pernah menghubungi dia. Dia berharap suatu saat dapat bertemu anaknya itu, hanya untuk meyakinkan dia betapa kasihnya pada anak itu. Sang anak pun kadang rindu dan ingin bertemu dengan sang ayah, tapi mengingat apa yang terjadi pada hari wisudanya, dia menjadi sakit hati dan sangat mendendam.

Sampai suatu hari datang sebuah telegram dari kantor kejaksaan yang memberitakan bahwa ayahnya telah meninggal, dan sebelum ayahnya meninggal, dia mewariskan semua hartanya kepada anak satu-satunya itu. Sang anak disuruh menghadap Jaksa wilayah dan bersama-sama ke rumah ayahnya untuk mengurus semua harta peninggalannya. Saat melangkah masuk kerumah itu, mendadak hatinya menjadi sangat sedih, mengingat semua kenangan semasa dia tinggal disitu. Dia merasa sangat menyesal telah bersikap jelek terhadap ayahnya. Dengan bayangan-bayangan masa lalu yang menari-nari di matanya, dia menelusuri semua barang di rumah itu. Dan ketika dia membuka brankas ayahnya, dia menemukan Alkitab itu, masih terbungkus dengan kertas yang sama beberapa tahun yang lalu.

Dengan airmata berlinang, dia lalu memungut Alkitab itu, ia membuka Alkitab tersebut dan mulai membalik-balik halamannya. Ayahnya menggaris dengan rapi sebuah ayat, Matius 7:11.
“Dan kamu yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, masakan Bapa-mu yang di sorga tidak akan memberikan apa yang kamu minta kepada-Nya?”
Selesai dia membaca tulisan itu, sesuatu jatuh dari bagian belakang Alkitab itu. Dia memungutnya.. sebuah kunci mobil! Di gantungan kunci mobil itu tercetak nama dealer, sama dengan dealer mobil sport yang dulu dia idamkan! Dia membuka halaman terakhir Alkitab itu, dan menemukan di situ terselip STNK dan surat-surat lainnya, namanya tercetak di situ. Dan sebuah kwitansi pembelian mobil, tanggalnya tepat sehari sebelum hari wisuda itu.

Dia berlari menuju garasi, dan di sana dia menemukan sebuah mobil yang berlapiskan debu selama bertahun-tahun, meskipun mobil itu sudah sangat kotor karena tidak disentuh bertahun-tahun, dia masih mengenal jelas mobil itu, mobil sport yang dia dambakan bertahun-tahun lalu. Dengan buru-buru dia menghapus debu pada jendela mobil dan melongok kedalam. Bagian dalam mobil itu masih baru, plastik membungkus jok mobil dan setirnya, di atas dashboardnya ada sebuah foto, foto ayahnya, sedang tersenyum bangga. Mendadak dia menjadi lemas, lalu terduduk disamping mobil itu, air matanya tidak terhentikan, mengalir terus mengiringi rasa menyesalnya yang tak mungkin diobati…

HOW MANY TIMES DO WE MISS GOD’S BLESSINGS BECAUSE WE CAN’T SEE PAST OUR OWN DESIRES