Jumat, 11 November 2011

DOA : Suatu Refleksi Teologis. APA dan BAGAIMANA seharusnya Berdoa


 Sebuah Pengantar
Dalam sebuah situs/ jaringan pertemanan, status saya kemarin (10 November) adalah demikian :
"Jika engkau berdoa pada saat kesulitan,
doa itu akan meringankan kesulitanmu
Jika engkau berdoa pada saat gembira, doa itu akan melipatgandakan kegembiraanmu"
Seorang sahabat  menanggapi demikian :
Gmn klo doa itu ga prnh terkabul?? output dr doa cm cpk,kesal??

Terhadap tanggapan itu , saya tidak koment tetapi memperbarui status demikian :
"Dalam hidup ini semua ada waktunya.
Ada waktu menabur, ada waktu menuai.
Mungkin dalam hidupmu badai datang,
Mungkin "doamu" bagai tak terjawab.
Namun yakinlah tetap: Tuhan Tak'kan terlambat
juga tak akan lebih cepat.
semuanya DIA jadikan indah pada waktunya.
tuhan selalu dengar doamu!!
Tuhan tak pernah tinggalkanmu !
PertolonganNya pasti kan tiba tepat pada waktunya
Bagai kuncup mawar pada waktunya mekar, percayalah.
Tuhan jadikan semuanya indah pada waktunya.
Tuhan memberkatimu."

Semua orang tahu bahwa DOA adalah komunikasi dengan TUHAN.
Singkat kata :
Ada dua aktifitas penting yang terjadi ketika kita Berdoa : BERBICARA dan MENDENGARKAN!
a. Ketika saya berbicara maka Tuhan mendengarkan
b. Ketika TUHAN berbicara maka saya mendengarkan......

Ini masalahnya,,,, kita terlalu banyak berbicara sampai tidak sempat bahkan tidak mau peduli dengan suara Tuhan. Ujung2nya kita protes karena doa tidak terkabulkan ??

Maaf bukan menggurui, DOA = Dengarkan Omongan Allah.


A.    Makna doa
Doa adalah sesuatu yang sangat biasa dan sesehari. Seumpama udara yang kita hirup. Setiap orang tahu apa itu doa. Tetapi kenyataannya tidak sedikit orang yang salah memahami tentang doa, lantas tersandung karena doa. Maka, mari kita bicara tentang makna doa.
Apa itu doa?
Pertama, doa bukan alat untuk memaksakan kehendak kita kepada Tuhan. Doa bukan mantera. Betul, Tuhan Yesus dalam Matius 7:7 mengatakan, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu." Tetapi ayat itu tidak terhenti sampai di situ. Pada ayat 11 Tuhan Yesus juga mengatakan, "Bapamu yang di sorga akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta-Nya." Yang baik tidak selalu itu yang kita minta, dan yang kita minta belum tentu itu yang baik. Jadi memang tidak selalu doa kita dikabulkan. Dalam Alkitab juga ada beberapa doa yang tidak terkabul. Musa yang meminta supaya bisa memasuki tanah perjanjian, tetapi Tuhan hanya mengijinkannya melihat dari jauh (Ul. 34:4). Paulus yang berdoa supaya disembuhkan dari penyakitnya, tetapi Tuhan menjawab: "Cukuplah kasih karunia-Ku kepadamu" (2 Kor. 12:9). Dan Tuhan Yesus sendiri yang di Getsemani memohon agar cawan penderitaan berlalu daripada-Nya, tetapi yang terjadi Dia harus meminumnya juga (Mat. 26:42).
Kedua, doa seringkali tidak melepaskan kita dari masalah, tetapi doa dapat memberi kita kekuatan untuk menghadapi masalah itu. Paulus tetap harus hidup dengan penyakit dan kelemahan fisiknya, tetapi ia mampu menjalaninya dengan tegar, tidak tenggelam atau hanyut dalam keputusasaan. Tuhan Yesus tetap harus melewati jalan perderitaan, via dolorosa, tetapi berkat doa Dia dapat melaluinya dengan hati teguh dan dalam penyerahan diri kepada Allah Bapa-Nya di Sorga.Kalau diibaratkan, begini: kita sedang berjalan, lalu di depan kita menghadang sebuah gunung yang tinggi. Doa seringkali tidak membuat gunung itu lari dari hadapan kita. Tetapi doa dapat memberi kita kekuatan untuk mendakinya.Ada cerita tentang seorang tua yang sedang naik pesawat terbang. Di sebelahnya duduk seorang pemuda. Ketika sudah berada di angkasa, pesawat yang mereka tumpangi terbakar. Orang tua itu serta merta melipat tangannya dan berdoa. Tetapi si pemuda mengejeknya, "Apa artinya doa dalam keadaan seperti ini? Apa dengan berdoa kita ini lantas selamat?" Orang tua itu tersenyum dan menjawab, "Anak Muda, doa barangkali tidak mengubah apa-apa dan kita tetap akan terhempas ke bumi.Tetapi dengan berdoa, paling tidak saya tahu kepada siapa saya pergi."
Ketiga, doa adalah landasan hidup kita. Doa bukan jalan terakhir. Doa harus menjadi yang pertama dan utama, langkah awal ketika kita hendak memulai sesuatu di mana pun dan kapan pun.Jadi keliru kalau kita baru ingat berdoa hanya selagi butuh atau kepepet. Juga keliru, kalau kita baru berdoa setelah usaha lain-lain tidak berhasil. Itu sama saja dengan memperlakukan Tuhan sebagai penjaga gudang. Tempatnya di pojok, dipanggil sesekali kalau lagi membutuhkan. Tetapi kalau ada apa-apa yang tidak sesuai dengan harapan dan keinginan, kita langsung memprotes dan marah.Oleh karena itu, sebelum kita menyalahknn Tuhan, kecewa dan menyesali Tuhan, baiknya tanyakan dulu pada diri sendiri: Apakah kita sudah memperlakukan Tuhan dengan semestinya?
Keempat, doa bukan sekedar soal kata-kata, tetapi juga soal tindakan. Terwujudnya sebuah doa seringkati merupakan kerja sama antara anugerah Tuhan dan usaha kita. Percuma, misalnya, kita berdoa supaya terhindar dari pencobaan, tetapi kita terus nyerempet-nyerempet bahaya. Percuma kita berdoa supaya mendapat pekerjaan, tetapi kita tidak mau mencarinya. Percuma kita berdoa supaya orang-orang miskin ditolong, tetapi kita sendiri tidak mau menolong orang yang di depan jelas-jelas membutuhkan bantuan. Ada seorang pemuda yang protes kepada Tuhan, kelika melihat seorong anak gelandangan yang tengah kelaparan di pinggir jalan. "Tuhan, kenapa Engkau membiarkan kemalangan menimpa anak itu?" serunya. Lalu Tuhan menjawab,"Tetapi Aku sudah mengirimkan kamu."
Berdoa dan berusaha ibarat dua sisi dalam satu mata uang yang sama; dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan. Terkabulnya sebuah doa kerapkali merupakan gabungan antara anugerah Allah dan upaya kita.Seperti kalau kita sakit, kita pergi ke dokter. Dokter memberi nasihat ini dan itu. Tetapi kalau kita tidak melaksanakannya, ya percuma saja. Itulah doa.
Berdoa berarti mempercayakan seluruh pergumulan dan hidup kita kepada Tuhan. Karena itu doa harus dilandasi dengan penyerahan diri kepada Tuhan, dan keyakinan bahwa Tuhan mengetahui apa yang terbaik buat kita. Doa juga harus diiringi dengan upaya.

B. Bagaimana Berdoa ?
Doa artinya komunikasi dengan Tuhan. Pengertian ini sudah umum kita ketahui. Sejak Sekolah Minggu kita sudah diajar begitu. Hanya apa maknanya kerap kurang kita sadari dan hayati. Sehingga pengertian itu menjadi sekadar hafalan di luar kepala. Tanpa makna apa-apa. Lalu apa yang harus kita pahami dengan pengertian tersebut?
Pertama, komunikasi tidak selalu berupa untaian kata-kata yang diucapkan. Kita dapat menjalin komunikasi dengan orang-orang yang dekat dengan kita - misalnya suami, istri, orang tua, atau anak kita - tanpa harus ngomong. Ketika sama-sama berdiam diri dalam suasana tertentu kita tetap dapat saling berkomunikasi. Karena doa adalah komunikasi dengan Tuhan, maka itu berarti berdoa kita tidak selalu berarti berbicara; mengutarakan ini dan itu. Ada saatnya kita kehabisan kata-kata. Kita tidak tahu harus ngomong apa lagi dalam doa kita. Dalam keadaaan seperti itu daripada kita memaksakan diri bicara padahal tidak tulus, lebih baik kita berdiam diri saja dalam suasana hening. Rasakan kehadiran Tuhan; betapa dekat-Nya Dia. Hayati penyertaan dan kasih Tuhan; betapa baiknya Dia. Tidak usah ngomong apa pun. Itu sudah doa.Mengenai kebutuhan kita, tidak usah kuatir karena Tuhan juga tahu (Mat. 6;8).Baik juga kalau sambil diiringi dengan lagu rohani dari kaset. Lalu alami sungguh-sungguh lagu itu. Kita renungkan syairnya. Resapi melodinya. Doa kita akan terasa sangat berbeda. Kerap karena kita menganggap berdoa berarti berbicara, lalu kita jadi sibuk ngomong. Kita lupa untuk "mendengarkan" Tuhan.
Kedua, berkomunikasi adalah kebutuhan kita. Bayangkan kalau kita sama sekali tidak diperbolehkan berkomunikasi dengan orang lain; betapa akan sangat menderitanya kita. Di Afrika konon ada sebuah suku yang melaksanakan hukuman mati bagi warganya dengan cara mengusir dan mengucilkan ia dari komunitasnya; tidak boleh seorang pun melakukan kontak dengannya.Apa yang akan terjadi? Si terhukum akan merana sendiri dan mati kesepian. Jadi doa bukanlah sekadar kewajiban, panggilan atau undangan. Doa merupakan kebutuhan kita. Seperti kita membutuhkan udara untuk hidup jasmani, begitu juga kita membutuhkan doa untuk hidup rohani. Tidak salah kalau dikatakan doa adalah napas orang kristiani. Tanpa napas tubuh jasmani kita mati, tanpa doa tubuh rohani kita kering dan mati pula. Maka, kalau kita merasa hidup ini hampa, kosong, jangan- jangan kita memang kurang berdoa.
Ketiga, karena doa adalah komunikasi dengan Tuhan, maka alamat atau tujuan doa itu adalah Tuhan. Ini penting disadari, sebab kerap sadar atau tidak sadar sekalipun kita berdoa kepada Tuhan, tetapi pikiran dan hati kita malah terarah kepada orang-orang di sekeliling. Contoh, kadang-kadang ada orang yang mengaku tidak bisa berdoa di depan umum. Alasannya grogi, takut kata-katanya tidak bagus nanti ditertawakan. Tetapi kalau berdoa sendiri atau dalam hati dia bisa. Kenapa begitu? Karena pikirannya lebih terarah kepada orang-orang yang di sekitar dia. Bukan kepada Tuhan. Padahal doa bukan soal kata-kata bagus atau puitis. Doa soal ketulusan dan kesungguhan.
Ada cerita, seorang anak sangat dimanjakan oleh neneknya. Apa yang dia minta selalu diberi. Sekali waktu anak itu berdoa di kamarnya, "Tuhan, berikanlah kepada saya mobil-mobilan yang kemarin saya lihat di toko mainan." Suaranya sangat keras sampai kedengaran ke halaman depan. Ibunya yang mendengar menegur dia. "Nak, kalau berdoa jangan keras-keras begitu. Cukup dalam hati, Tuhan pasti mendengar kok " "Iya, bu, berdoa dalam hati Tuhan mendengar," jawab si anak kalem, "Tetapi bagaimana nenek bisa mendengarnya juga." Contoh lain, orang Yahudi mempunyai aturan doa yang ketat dam kaku. Mereka memiliki waktu-waktu khusus untuk berdoa. Biasanya sehari lima kali; dua kali sebelum dan sesudah matahari terbenam. Lalu tiga kali Iainnya pk. 9.00, pk. 12.00, dan pk. 15.00. Sikap mereka berdoa juga sangat atraktif: berdiri dengan kedua tangan direntangkan ke atas kepala. Dengan cara dan aturan serupa ini maka doa mudah beralih tujuannya. Bukan untuk berkomunikasi dengan Tuhan, tetapi supaya dipuji orang. Banyak dari mereka yang pada waktu-waktu itu secara sengaja berada di tempat ramai; pasar atau ujung-ujung jalan. Sehingga pas waktunya berdoa, mereka bisa berdoa dan orang-orang lain bisa melihatnya. Lalu memuji mereka sebagai orang saleh. Karena itu Tuhan Yesus pun berkata ” Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan ,jalan raya, supaya mereka dilihat orang" (Mat. 6:5). Lalu lanjut-Nya, "Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi" (Mat. 6:6). Maksudnya di sini tentu bukan harafiah, kalau berdoa harus di dalam kamar yang terkunci rapat. Bukan begitu. Tetapi biarlah doa kita betul-betul menjadi sebuah komunikasi pribadi dengan Tuhan.

C. Mengapa kita harus berdoa ? atau mengapa kita harus meminta Tuhan supaya mengajarkan doa kepada kita? Dan mengapa doa kita tidak di jawab? Marilah kita mempelajari beberapa alasannya.
1.      Firman Allah Memerintahkan Kepada Anda untuk Berdoa
Firman Tuhan mengatakan, "Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!" Yesaya 55:6. Tuhan Yesus juga mengatakan suatu perumpamaan supaya murid-murid-Nya tidak jemu- jemu berdoa. Lukas 18:1. 1 Tesalonika 5:17 berkata, "Tetaplah berdoa." Kemudian bacalah Lukas 21:36 dan Filipi 4:6. Setelah Anda membaca petunjuk-petunjuk ini dari Tuhan, bacalah Yohanes 14:15. Jadi, mengapa kita harus berdoa karena Firman Allah yang memerintahkan kita untuk berdoa. Doa adalah perintah Allah dan disertai janji Allah. Allah yang memerintahkan kita berdoa adalah Allah yang berjanji akan mengabulkan doa dan permohonan kita. Coba kita baca dan renungkan ayat-ayat firman Tuhan ini : (Mazmur 50 : 15): “Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan,Aku akan meluputkan engkau,dan engkau akan memuliakan Aku”. Dalam ( Matius 7 : 7-8 ): “Mintalah,maka akan diberikan kepadamu; carilah maka kamu akan mendapat;ketoklah,maka pintu akan dibukakan kepadamu. Karena setiap orang yang meminta, menerima,dan setiap orang yang mencari, mendapat,dan setiap orang yang mengetok,baginya pintu dibukakan.”
2.      Allah Menginginkan Anda untuk Berdoa
Yesus telah mengajarkan kepada para murid-Nya agar mereka berbicara kepada Bapa di surga saat mereka berdoa. Berdoa ialah berbicara dengan Bapa yang di surga. Ini merupakan persekutuan dengan Allah. "Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu" Yakobus 4:8a. Bukankah itu janji yang sangat indah? Tuhan sangat tersanjung dan senang saat melihat Anda berbicara dengan Dia dalam doa. Inilah Alasan utama mengapa kita harus berdoa karena Allah menginginkan kita untuk berdoa.
3.      Pertumbuhan Rohani Anda Menuntut Anda untuk Berdoa
Yesus berkata bahwa Anda dapat meminta kepada Bapa Surgawi segala sesuatu yang Anda butuhkan, termasuk pada saat di mana Anda dicobai oleh Iblis dan jatuh ke dalam dosa. Anda harus berdoa dan meminta Tuhan agar melepaskan kita dari pencobaan tersebut. Jika Anda berdosa, Anda hanya bisa diampuni jika Anda mau mengakui dosa Anda kepada Tuhan lewat doa. "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." 1 Yohanes 1:9. Sudahkah Anda melihat bahwa sangat penting bagi Anda untuk berdoa? Anda tidak dapat bertumbuh sebagai seorang Kristen tanpa berdoa.
4.      Penghasilan Buah Anda Bergantung pada Doa Anda
Pada suatu saat Yesus mengajarkan kepada para murid-Nya untuk "tinggal tetap di dalam Dia" Yohanes 15:5-7. Sebuah cabang hanya dapat tetap hidup dan berbuah jika ia tetap bersatu pada batangnya. Demikian pula dengan orang Kristen, kita telah disatukan dengan Kristus. Inilah yang dimaksud dengan tinggal di dalam Kristus. Berbuah artinya hidup dalam suatu cara sehingga orang-orang datang untuk mengenal Kristus sebagai Juru Selamat dan mereka dikuatkan saat Anda melayani mereka. Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah dengan berdoa. Bacalah lagi Yohanes 15; Yohanes 15:7 dan Yohanes 15:16.
5.      Orang-orang lain Membutuhkan Doa-doa Anda
Perhatikan kembali bacaan Alkitab kita dalam Lukas 11:1-13. Tuhan Yesus menggunakan cerita ini untuk mengajar kita agar tidak menyerah atau tidak jemu-jemu saat kita berdoa. Ia memberi janji yang indah kepada kita di dalam Lukas 11:9-10 "Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan."
6.      Anda Harus Memenuhi Syarat-syarat Allah untuk Berdoa
Bacalah 1 Timotius 2:1-2 dan Efesus 6:18. Sekarang berdoalah untuk orang-orang yang belum percaya supaya mereka diselamatkan. Berdoalah untuk teman-teman yang terkena pencobaan supaya menjadi kuat dan setia kepada Yesus. Berdoalah untuk orang-orang yang sakit supaya mereka disembuhkan. Berdoalah untuk para pemimpin pemerintahan supaya mereka dapat memimpin dengan bijaksana. Alkitab mengatakan, "Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya" Yakobus 5:16.
7.      Anda harus mengetahui bahwa Allah pasti menjawab doa kita, karena jawaban doa ada 3 yaitu : ya, tunggu dan tidak.
Ketika TuhanYesus datang ke dunia ini, akhir dari pelayanan-Nya adalah melakukan kehendak Allah untuk menggenapi nubuat kitab para nabi dan menggenapi kitab Taurat Musa. Ketika Ia berdoa di taman Gestsemani, Ia sudah melihat apa yang akan terjadi dan Ia akan mengalami penderitaan untuk menebus umat manusia dari dosa, iblis,maut,murka dan hukuman Allah. Dan Ia berdoa memohon kepada Allah Bapa-Nya, agar cawan penderitaan itu berlalu dari-Nya dan menyerahkannya kepada Allah.

Tetapi Akitab mencatat bahwa doa Tuhan Yesus dijawab “tidak” oleh Allah dan Ia harus melalui penderitaan jalan salib untuk menanggung dosa dunia sebelum masuk ketempat kemuliaan. Dan sebagai hasil jawaban doa-Nya, Yesus rela disalibkan untuk menebus dosa-dosa kita manusia. Begitu juga halnya dengan raja Daud. Ketika ia jatuh kedalam dosa dan berbuat kejahatan dengan membunuh Uria dan berjinah dengan Betseyba, istri Uria,panglima perang raja Daud, dosanya diampuni oleh Allah. Dan ketika Tuhan mengatakan bahwa anak hasil hubungannya dengan Batseyba akan mati, raja Daud berdoa dan berpuasa memohon kepada Allah, agar anaknya tidak mati. Tetapi Allah menjawab doa raja Daud dengan jawaban “tidak”, dan anaknya itupun mati. Dari cerita Alkitab ini, kita belajar bahwa kita tidak perlu takut bahwa doa kita tidak di jawab oleh Allah. Allah Bapa kita disorga adalah Allah Yang Maha Bijaksana dan Allah Yang Maha Tahu. Dia tahu apa yang terbaik buat anak-anak-Nya walaupun kadangkala kita salah berdoa dan memohon kepada-Nya. Doa kita pasti dijawab-Nya, walaupun hasilnya kadangkala tidak sesuai dengan keinginan, kehendak dan rencana kita.

Dalam Kisah Para Rasul pasal 12, kita melihat bagaimana strategi iblis untuk menentang dan menjatuhkan Gereja Tuhan. Ia memakai Herodes untuk membunuh Yakobus, seorang tokoh gereja mula- mula. Kemudian menahan dan memasukkan Petrus ke dalam penjara. Iblis ingin menghancurkan orang percaya. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa jika kita mulai melakukan sesuatu untuk Tuhan atau terlibat dalam pelayanan, bersiap-siaplah untuk mendapat serangan iblis. Karenanya pastikanlah bahwa kita memiliki kuasa Allah. Hanya dengan kuasa Allah kita dapat mematahkan serangan iblis. Dan kuasa Allah ini tercipta lewat doa-doa yang kita naikkan kepada Allah. Dalam ayat-ayat yang sama kita juga melihat tentang dasyatnya kuasa doa. Waktu Petrus ditahan dalam penjara, ada anak-anak Tuhan yang dengan tekun berdoa kepada Allah baginya. Inilah yang melatarbelakangi terjadinya mujizat. Doa-doa mereka mengguncangkan surga. Sehingga Tuhan mengirimkan malaikatNya untuk melepaskan Petrus. Rantai-rantai besar yang kuat membelenggu Petrus terputus begitu saja. Petrus dilepaskan! Mengapa? Karena ada anak- anak Tuhan yang berdoa tak putus-putusnya bagi Petrus. Sungguh, ada kuasa dalam doa kita. Doa dapat menyelamatkan kita dari dilema yang kita hadapi.

Doa sanggup membebaskan kita dari penjara masalah dan badai kehidupan kita. Sekarang masalahnya adalah bagaimana kita berdoa. Apakah kita berdoa dengan benar? Apakah salurannya bersih? Sehingga doa tersebut dapat langsung menghubungkan kita dengan takhta Allah. Alkitab menyatakan bahwa doa orang benar bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya (Yakobus 5:16b). Artinya pertama-tama jadilah orang yang benar dihadapan Allah dengan melakukan semua kehendak Allah. Kemudian saat kita berdoa yakinlah bahwa Allah mendengar dan menjawab doa-doa kita. Doa merupakan tindakan menggerakan tangan Tuhan untuk mengerjakan mujizat. Benteng-benteng iblis akan dihancurleburkan lewat doa-doa yang dinaikkan. Iblis akan sangat gemetar dan ketakutan jika ada orang-orang yang berdoa kepada Tuhan. Sekalipun doa itu dinaikkan oleh anak-anak Tuhan yang paling lemah. Sebab pada saat kita berlutut dan berdoa, kita memiliki kuasa untuk menyerang iblis dan menghancurkan benteng-bentengnya. Itu sebabnya kita menjadi ancaman yang serius bagi kerajaan kegelapan. Jadi Sahabat sekalian berdoalah! Karena ada kuasa yang dasyat dalam doamu. Doamu mampu menghancurkan kuasa iblis. Jika Saudara banyak berdoa, maka kuasa yang besar akan mengalir. Sebaliknya jika sedikit berdoa maka hanyalah kuasa yang kecil yang bisa dilihat. Doa-doa yang dinaikan dengan sungguh-sungguh dalam skala yang besar telah mengerjakan banyak mujizat. Kebangunan-kebangunan rohani terjadi karena ada orang-orang yang mau bayar harga untuk berdoa.

Doa mampu menciptakan kuasa Allah yang dasyat untuk terjadinya mujizat demi mujizat. Sekali lagi mulailah berdoa dan teruslah berdoa! Baik secara pribadi maupun kolektif. Iblis akan gemetar dan lari ketakutan karena doamu yang sungguh- sungguh. Sahabat,engkau akan melihat tangan Tuhan yang ajaib turun menolongmu, karena ada kuasa di dalam doa orang benar. Haleluya!

Syarat-syarat bagi doa yang dikabulkan oleh Allah:
    1. Anda harus berdoa dengan iman. (Ibrani 11:6.)
    2. Anda harus memiliki hati yang bersih. (Mazmur 66:19).
    3. Anda harus kudus dalam kehidupan sehari-hari Anda. (2 Tawarikh 7:14.)
    4. Anda harus berdoa menurut kehendak Allah. (1 Yohanes 5:14-15).
    5. Anda harus tinggal tetap di dalam Kristus. (Yohanes 15:7).
    6. Anda harus orang benar di hadapan Allah ( Yak 5:16b)
“TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya”.(Amsal 15:29)
“Kutuk TUHAN ada di dalam rumah orang fasik, tetapi tempat kediaman orang benardiberkati-Nya. (Amsal 3:33).

Penghalang sehingga doa kita tidak didengar dan dijawab oleh Allah :
  1. Dosa-dosa kita
  2. Kejahatan dan kefasikan kita
Dosa dan kejahatan kitalah yang menjadi tembok pemisah diantara kita dengan Allah. Dosa dan kejahatan kitalah yang menyebabkan Allah tidak menjawab dan mengabulkan doa kita. Cobalah kita baca,uraikan dan renungkan ayat firman Tuhan ini :
“ Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. Sebab tanganmu cemar oleh darah dan jarimu oleh kejahatan; mulutmu mengucapkan dusta, lidahmu menyebut-nyebut kecurangan.” (Yesaya 59:1-3).

Apakah dosa itu ? Alkitab Firman Allah mengatakan dosa adalah pelanggaran Hukum Allah. Dan semua kejahatan adalah dosa. Jadi kalau kita tidak melakukan dan menaati (melanggar) segala perintah-Nya dan melakukan apa yang tidak berkenan kepada-Nya, berarti kita berbuat dosa dan melakukan kejahatan.
“Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.”( 1 Yoh 3:4).
“Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut”. (1 Yoh 5:17).
Supaya doa kita dijawab dan didengar oleh Allah, kita harus menjadi orang benar, karena hanya doa orang benar yang didengarkan dan dijawab oleh Allah. Hanya orang benar yang dikasihi-Nya, dan diselamatkan-Nya. Kita yang dibaptis,percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat adalah orang benar. Tuhan Yesus dapat membuat kita benar dan berkenan kepada Allah melalui karya Roh Kudus.Tuhan Yesus adalah pendamaian untuk segala dosa kita. Pengakuan Iman Rasuli dan Doa Bapa Kami membuat kita benar dihadapan Allah, membuat kita berkenan kepada-Nya, dan membawa rahmat Allah bagi kita. Karena dalam pandangan Allah imanlah yang membuat kita suci dan kudus dan imanlah yang membuat kita berkenan kepada-Nya ( Bdk Ibr 11:16, Kis 26:18 ).

Sebuah kesaksian:
Ada seorang tentara Amerika yang melayani Tuhan berdiri di pinggir jalan untuk mencari tumpangan ke kota Chicago di Illinois.
Sebenarnya perbuatan "hitchhiking" ini melanggar hukum dan sangat berbahaya, tetapi tidak ada alternatif lain bagi tentara ini kecuali melakukan hal itu. Tiba-tiba sebuah limousine warna hitam menghampiri tentara itu dan memberikan tumpangan. Tentara dan pemilik limousine tersebut saling berkenalan (siapa namanya, asalnya dari mana, kerja di mana, dsb) dan tiba-tiba Roh Kudus membisikkan dalam hati tentara ini untuk membagikan berita mengenai keselamatan di alam Kristus kepada pemilik limousine ini. Tentara itu menolak bisikan Roh tersebut, karena pikirnya, masakan saya habis melanggar hukum tiba2 memberitakan Kristus, dan terlebih lagi karena tentara ini TAKUT dipukuli pemilik limousine ini dan diturunkan di tengah jalan. Tapi bisikan Roh Kudus tersebut sedemikian kuat sehingga tentara ini tidak tahan lagi dan berkata kepada pemilik limousine ini, "Pak, boleh nggak saya menanyakan masalah pribadi?" "Oh, boleh saja," jawab Bapak ini, "Pertanyaan apa?" "Kalau misalnya Bapak meninggal dunia besok pagi, Bapak kira-kira akan masuk surga atau masuk neraka?" "Kamu tahu nggak?" jawab Bapak ini, "Sesaat sebelum saya memberimu tumpangan, saya juga tiba-tiba memikirkan hal itu, dan saya pikir kalau saya mati besok, saya akan masuk neraka." "Bapak mau nggak saya beritahu caranya masuk surga?" tanya tentara ini.

“Oh tentu saja mau, “ jawab Bapak itu.
Tentara itu lalu mulai membagikan berita keselamatan mengenai Yesus Kristus dan menantang Bapak ini untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Bapak itu bersedia menerima Yesus, dan ia menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan mengajak tentara itu membimbing dia berdoa untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Air mata meleleh di pipi Bapak ini. Ia mengatakan, "Kamu tahu nggak? Malam ini kamu sudah melakukan hal yang sangat besar bagi hidup saya, saya nggak akan pernah melupakan apa yang kamu sudah lakukan bagi hidup saya Chicago, ketika tentara ini mohon diri (turun dari mobil). Bapak itu memberikan satu kartu nama sambil berkata, "Ketahuilah, hari ini anda sudah melakukan hal yang sangat penting dalam hidup saya. Kapan- kapan kalau main ke Chicago Waktu lima tahun sudah berlalu dan tentara ini kemudian kembali berkunjung ke kota Chicago, dan ia ingat akan kartu nama yang diberikan oleh Bapak pemilik limousine ini kepadanya. Tentara ini ingin tahu kabar mengenai Bapak tersebut, dan ia datang ke alamat yang tertera di kartu nama tersebut, dan ia sampai ke sebuah gedung pencakar langit kantor pusat sebuah perusahaan raksasa di Amerika Serikat. Ia memberikan kartu tersebut kepada satpam, dan satpam itu sangat terkejut dan bertanya, "Dari mana kamu dapatkan kartu ini?" Tentara itu menjawab, "Yang empunya kartu itu sendiri yang memberikannya kepada saya." sehingga satpam itu menjawab, "Kamu naik ke lantai paling atas, sampai sana belok kiri dan kamu tanya pada sekretaris yang ada di sana." Tentara itu naik ke lantai paling atas dan memberikan kartu nama itu kepada sekretaris yang ada di sana yang juga sangat terkejut, "Dari mana Anda dapatkan kartu ini?" Jawab tentara itu, "Wah panjang ceritanya tetapi beliau sendiri yang memberikannya kepada saya." "Bapak ini sekarang tidak ada di sini, apakah Anda ingin bertemu dengan istrinya?" "Boleh," jawab tentara itu, dan ia dipertemukan dengan istri Bapak itu yang adalah Presiden Direktur dari perusahaan raksasa tersebut. "Dari mana kamu peroleh kartu ini?" tanya ibu (istri) tersebut. Tentara itu menceriterakan ihwal pertemuannya dengan Bapak itu dan bagaimana Bapak itu menerima Yesus sebagai penyelamatnya. Mendengar itu semua meledaklah tangis Ibu tersebut. Ia menceriterakan bahwa tak lama sesudah menurunkan tentara itu, limousine tersebut mengalami kecelakaan yang sangat fatal yang menewaskan Bapak tersebut. hubungilah saya di alamat ini. "Dan tak lama kemudian mereka berpisah.
Ibu itu mengatakan bahwa bertahun- tahun ia berdoa supaya suaminya diselamatkan, dan ia mengira bahwa suaminya meninggal tanpa diselamatkan, sehingga ia begitu marah kepada Tuhan dan meninggalkan gereja dan pelayanannya. Apa yang dilakukan oleh tentara itu adalah hal yang paling penting yang pernah terjadi dalam hidup Bapak itu, tetapi hal yang tidak kalah penting lagi ialah CARA Allah mengabulkan doa ibu itu.

Ibu itu sadar bahwa Allah BEKERJA di dalam doa-doa yang disampaikannya TANPA memberitahu Ibu tersebut bahwa doanya TELAH DIKABULKAN TUHAN. Dari kisah ini kita bisa belajar; HARUSKAH Tuhan itu memberitahu kita apabila Ia bekerja dalam rangka mengabulkan doa-doa kita? TIDAKKAH mata iman kita bisa melihat bahwa di balik doa yang SEPERTINYA tidak dikabulkan oleh Tuhan itu TERNYATA Tuhan bekerja untuk mengabulkan doa-doa kita? Sedemikian cepatnyakah kita MENUDUH bahwa Tuhan itu tidak setia, Tuhan itu berbohong, Tuhan itu tidak menjawab doa-doa kita, dan Tuhan itu tidak berkenan atas doa-doa kita?
HARUSKAH Allah mengabulkan doa kita dengan cara yang SESUAI dengan cara yang kita sodorkan kepada Tuhan? Apakah kita sudah sedemikian "dijangkiti" oleh "doa instan" yang "harus dikabulkan hari ini juga," "harus dikabulkan tahun ini juga" dan lain sebagainya?
Kehidupan orang kristen tidak terlepas dari hidup didunia ini. Masalah dan persoalan selalu mendatangi kita. Terkadang sampai membuat kita putus asa dan frustasi. Mungkin saat ini anda sedang dalam kesukaran dan himpitan hidup, mungkin saat anda membaca ini anda tengah frustasi dan putus asa. Ingatlah selalu bahwa bukan hanya anda yang mengalami hal ini tapi semua penduduk dunia ini. Kekecewaan, keputus asaan dan ketidak berdayaan adalah milik manusia. Tapi lain halnya dengan Allah. Dialah yang mempunyai segala jalan keluar atas setiap persoalan dan problem didalam hidup umat manusia. Namun sayang, walaupun demikian sering kali orang kristen lupa untuk berdoa dan berharap akan pertolongan-Nya.
Kelebihan orang beriman dengan orang dunia adalah terletak pada iman itu sendiri. Mereka memiliki Allah yaitu Tuhan kita Yesus Kristus yang setiap saat selalu siap menolong kita. Dalam setiap persoalan Tuhan janji untuk memberikan kelepasan kepada kita, tapi sayangnya tidak ada yang mau berdoa dan memohonkannya kepada-Nya. Keinginan kita tidak pernah terpenuhi dan kita menjadi semakin dingin terhadap Tuhan dan juga terhadap orang-orang lain yang hidupnya lebih ‘enak’, tapi itu salah mereka sendiri. Dalam kitab Yakobus 4:2 dikatakan sebagai berikut, “Kamu mengingini sesuatu, tapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.” Garis bawahi kata-kata terakhir itu. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Banyak orang Kristen bingung hanya dengan caranya sendiri dan dengan rencananya sendiri tanpa melibatkan Allah didalamnya. Mereka akan putus asa dan putus asa terus, sebab Firman Tuhan mengatakan bahwa mereka tidak berdoa !
Doa itu bukan suatu hal yang remeh dan merupakan nomer dua atau sekedar ritual untuk memperkuat keyakinan atas motivasi kita. Atau kalau saya menyebutnya jampi-jampi barang kali akan lebih tepat. Bukan! Doa itu besar kuasanya. Dalam Yakobus 5:16b dikatakan, “…Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” Dengan doa yang penuh keyakinan maka apapun dapat terjadi. Ingatlah bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah dan juga bagi orang yang percaya (baca: Markus 9:23).
Jangan meremehkan campur tangan Allah dalam mengatasi persoalan atau mewujudkan impian atau keinginan kita. Didalam tangan Allah segala sesuatunya yang ada maupun yang tiada. Tanpa Allah tidak mungkin keinginan dan rencana kita tercapai. Amsal 19:21 mengatakan, “Banyaklah rencangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana.” Ini menunjukan bawa manusia tidak berkuasa untuk mencapai apa yang diingini. Dalam Amsal 16:3 dikatakan, “Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu.” Jelas sekali hubungan kedua ayat ini. Rancangan kita tanpa diserahkan kepada Tuhan tidak akan terlaksana. Apapun itu keinginan saudara utarakanlah kepada Allah didalam doa-doamu pasrahkan semuanya dalam tangan kuasa Allah, maka Tuhan akan mengabulkannya. Jangan hanya bingung dengan rencana dan cara kita sendiri.

Tuhan itu pemurah dan panjang sabar. Janganlah takut. Ia lebih baik dan sabar dibanding dengan gambaran kita selama ini. Jangan bodoh, Ia sendiri yang menyebut diri-Nya sebagai Bapa dan kita semua disebut-Nya sebagai anak. Bapa mana yang memberi ular kepada anaknya yang meminta ikan? Tuhan lebih dari bapa orang dunia (baca: Matius 7:9-11) Ia tidak akan menjahati atau mempermainkan keyakinan kita pada-Nya. Tuhan tahu apa yang menjadi keperluan dan keinginan kamu sebelum kamu berdoa kepada-Nya (baca: Matius 6:8)

Tapi ingatlah satu hal… Dalam Yakobus 5:16b diatas dikatakan bahwa “Doa orang benar” bukan orang berdosa. Tuhan hanya mendengarkan doa-doa orang benar. Jika ada dosa dan kesalahan bereskanlah semua itu dan bertobatlah. Dalam Mazmur 34:18 dan Mazmur 66:17-20 diceritakan bagaimana doa Daud itu didengar Tuhan selalu, karena tidak ada niat jahat didalam diri Daud. Juga dalam Yohanes 9:31 dikatakan, “Kita tahu, bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan melakukan kehendakNya.” atau dalam Yesaya 1:15 jelas sekali dikatakan bahwa doa orang yang tanggannya berdosa tidak akan pernah didengarNya.
Memang tidak semua doa yang kita panjatkan akan dikabulkan oleh Tuhan. Ada doa-doa yang tidak akan pernah terkabulkan. Yaitu jika kita masih hidup didalam dosa dan jika kita meminta kepada Tuhan atas hal-hal yang salah. Dalam Yakobus 4:3 dikatakan, “Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.” Sebelum kita berdoa kepada Tuhan selidikilah apakah keinginan dan permohonan kita itu merupakan hal yang salah dan hanya demi hawa nafsu kita. Jika bukan, yakinlah akan kebaikan Tuhan, doa kamu akan dikabulkan dan kamu akan menerima sesuai dengan iman kamu (baca: Matius 21:22).
Tuhan sendiri yang menyuruh kita berdoa padaNya dalam Filipi 4:6 yang bunyinya sebagai berikut, “Jangalah hendaknya kamu kawatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Dengan doa maka umat Tuhan yang didalam kebutuhan dan persoalan dapat memperoleh jalan lepas dan mendapatkan apa yang diinginkannya. Tuhan sendiri yang mengatakan kepada kita supaya jangan kita kawatir, berdoa saja maka Tuhan akan menolong dan menjawab doa kita dengan dasyat. Asalkan seperti yang kita bahas tadi diatas, tidak hidup dalam dosa dan memohon hal yang digunakan untuk memuaskan hawa nafsu kita.

Sebagai akhir dari renungan ini maka saya tambahkan satu ayat sebagai penutupnya. Dalam Yohanes 16:23 dikatakan, “…Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikanNya kepadamu dalam namaKu (nama Tuhan Yesus)”. Dalam pandangan Allah imanlah yang membuat kita suci,kudus dan berkenan kepada-Nya(Bdk Kis 26:18,Ibrani 11:6).Berdoalah dengan iman didalam nama Tuhan Yesus Kristus bahwa Tuhan Yesus dapat membuat kita benar dan berkenan kepada Allah melalui karya Roh Kudus, mohonkan semua doa-doa kamu didalam nama Perantara dan Penebus kita kepada Bapa di Surga, maka doa kita akan dikabulkanNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar