Sabtu, 08 Oktober 2011

PERISTIWA GEMBIRA


Misteri Hidup yang Tersembunyi

Peristiwa-peristiwa gembira dalam doa Rosario berpusat pada kehidupan Yesus, Maria dan Yosep, terutama pada saat mereka melaksanakan perintah Allah di Nazaret.

a Peristiwa Gembira yang Pertama a
Maria Menerima Kabar Gembira Dari Malaikat Gabriel

Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.”... Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." (Luk 1:26-31.38)

Renungan

Malaikat Gabriel memberi kabar gembira kepada Maria, bahwa dirinya akan menjadi ibu dari Al-Masih, yaitu, ibu Tuhan. Saat Maria menerima kabar ini dan menyetujuinya, ia menanggung konsekuensi yang besar. Orang-orang akan mencibir melihat kehamilannya yang terjadi di luar pernikahan dan akan meragukan kejujurannya. Namun, ia bersedia menerima kabar gembira yang disampaikan oleh Gabriel karena percaya pada Tuhan yang mengasihinya. Kata ‘ya’ yang diucapkannya membawa kebahagiaan abadi pada dirinya dan pada diri kita.
Marilah kita mohon berkat Tuhan agar kita sanggup mencontoh kepercayaan Maria pada Tuhan, terutama pada saat kita menghindar dari-Nya dan kurang percaya pada Tuhan.

Hening sejenak .............................



a Peristiwa Gembira yang Kedua a
Maria Mengunjungi Elisabet, Saudarinya.

Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya. (Luk 1: 39-41)

Renungan

            Masalah pribadi yang kita alami seringkali membuat kita acuh tak acuh, tidak memedulikan apa yang dibutuhkan orang lain. Maria tidak ragu sedikit pun untuk pergi seorang diri dan mengulurkan tangannya secepat mungkin setelah ia menyadati bahwa kakak sepupunya, Elisabet, memerlukan dirinya. Kunjungannya mendatangkan kegembiraan bagi Elisabet dan Zakharia serta Yohanes Pembabtis yang masih berada dalam kandungan.
Marilah kita mohon berkat Tuhan agar kita dapat memberi bantuan pada seluruh anggota keluarga kita, rekan-rekan kerja, mereka yang merawat kita, serta semua orang yang kita kenal. Bentuk bantuan yang kita berikan mungkin hanya berupa senyuman atau ucapan terima kasih. Tetapi, bagaikan Maria, kita dapat membawa Yesus serta sukacita dalam hati orang lain seperti yang telah dilakukan oleh Maria.

Hening sejenak .............................

a Peristiwa Gembira yang Ketiga a
Yesus Dilahirkan di Betlehem.

Dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. (Luk 2:7)

Renungan

            Maria membawa Sang Terang Dunia dalam kadungan-Nya. Selama berabad-abad, orang-orang bersukacita dan berseru, “hai dunia, gembiralah!” Meskipun demikian, Maria dan Yusuf menemui penolakan, karena “tidak aada kamar yang kosong.” Mungkin kemiskinan merekalah yang membuat banyak orang menutup pintu bagi mereka berdua. Sejak kelahiran-Nya, Juru Selamat kita merasakan pahitnya kemiskinan. Dia juga merasakan kasih sayang dan perhatian tulus yang diberikan oleh orang yang paling papa –para gembala, Maria dan Yusuf. Sakit – baik mental maupun fisik- merupakan salah satu wujud kemiskinan.
            Marilah kita mohon rahmat-Nya untuk menyatukan kekurangan kita dengan Yesus, yang bersedia dibaringkan di dalam palungan demi kita semua. Marilah kita juga memohon belas kasih-Nya untuk membebaskan diri kita dari keinginan untuk menggenggam erat-erat harta yang hanya kita miliki untuk sementara di dunia ini.
Hening sejenak .............................

a Peristiwa Gembira yang Keempat a
Yesus Dipersembahkan Dalam Bait Allah.

Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,
Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan  --dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri
Hana datang dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. (Luk 2:22,34-35.38)

Renungan

Tetua Simeon dan Hana sama-sama mengenali Dia yang tertidut di dalam gendongan Maria. Maria meresapkan perkataan Simeon dalam hatinya. Suatu hari nanti sebilah pedang kesengsaraan yang tajam akan menusuk hatinya dalam-dalam. 
            Ketika penderitaan juga mencabik-cabik hati kita, marilah kita mohon berkat Maria untuk tetap setia dan yakin bahwa Tuhan beserta kita, bahkan di tengah-tengah kekacauan dan kesedihan.

Hening sejenak .............................
a Peristiwa Gembira yang Kelima a
Yesus Diketemukan Dalam Bait Allah

Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya...
Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.
Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. (Luk 2:42-43.45-46)

Renungan

Inilah saat dimana Maria dan Yusuf menlami kekelaman mereka, bahkan mungkin ini pengalaman pertama mereka sejak sempat mengungsi ke Mesir dan kembali ke kampung halamannya. Bagaimana rsanaya hidup tanpa anak mereka, Anak kesayangan Tuhan ? mereka pasti sempat merasa sangat putus asa, dipenuhi ketakutan, rasa panik, dan rasa kehilangan yang melumpuhkan. Kita dapat merenungkan makna yang tersirat dari pengalaman ‘kelam’ pasangan kudus ini, kelam itu tiba-tiba sirna sewaktu mereka menemukan Putera mereka, Tuhan kita, tidak kuirang suatu apapun dan tengah melakukan ‘pekerjaan-Nya’.
Melalui misteri peristiwa ini, kita mohon rahmat Tuhan untuk mengahalau depresi, kesedihan, serta kegersangan iman kita dan menyingkirkannya jauh-jauh. Setelah itu, kita akan menemukan Yesus bersemanyam di dalam Bait Allah di relung hati kita.
Hening sejenak .............................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar