Kamis, 1 Agustus 2013
Mat. 13:47-53 –Pw.S. Alfonsus Maria de
Liguori
Kita
dipanggil untuk menghasilan buah-buah yang baik dalam kehidupan kita
sehari-hari. St. Alfonsus de Liguori telah menunjukkan itu dalam hidupnya. Ia
mendirikan sebuah tarekat religius [CSsR] yang bekerja untuk penyelamatan
jiwa-jiwa yang terbuang.
Jumat, 2 Agustus 2013
Mat.13:54-58
Seorang
beriman hendaknya memiliki kerendahan hati untuk dapat menerima kebenaran
obyektif sebagai karya Allah entah siapa pun orangnya. Bisa jadi Allah berkarya
melalui anak kita, murid kita, sahabat dekat kita, juga melalui orang-orang
yang kurang kita sukai.
Sabtu, 3 Agustus 2013
Mat.14:1-12
Yohanes
adalah tipe orang yang bebas merdeka secara batin. Yohanes rela mati demi
kebenaran, kiranya kita pun diajak untuk tidak takut kepada mereka yang dapat
membinasakan badan. Kita diajak takut akan Allah, yang dapat membinasakan jiwa.
Senin, 5 Agustus 2013
Mat.14:13-21
Kapankah
manusia merasa kecukupan? Para murid mengeluh kepada Yesus kalau mereka hanya
memiliki lima buah roti dan dua ekor ikan. Sakramen Ekaristi meminta kita
menjadi pengikut Kristus yang memberi, yang diberkati, agar bisa
dipecah-pecahkan dan dibagi-bagikan.
Selasa, 6 Agustus 2013
Luk 9:28b-36 –Pesta Yesus Menampakkan
KemuliaanNya
Hari
ini, tiga rasul mengalami suasana surgawi berupa transfigurasi Yesus di atas
gunung. Yesus menampakkan kemuliaanNya di hadapan mereka. Mereka makin takjub
tatkala mendengar suara dari surga, “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah
Dia.” Allah Bapa meminta para rasul untuk mendengarkan Yesus.
Rabu, 7 Agustus
Mat.15:21-28
Perempuan
kanaan, walaupun berasal dari kalangan kafir, percaya dan berharap Yesus mau
menyembuhkan anaknya. Sikap ulet dan ngotot perempuan Kanaan menuai pujian dari
Yesus. Ternyata beriman menuntut suatu sikap hidup yang konsisten serta tidak
mudah menyerah pada keadaan. Bermodalkan Iman, Tuhan tidak mungkin mengecewakan
kita.
Kamis, 8 Agustus 2013
Mat.16:13-23 –Pw.S. Dominikus,Im
Iman
akan Yesus merupakan landasan paling pokok dalam kemuridan, yang akan mendasari
seluruh dinamika kehidupan kita. “Menurutmu, siapakah Aku?” Pertanyaan ini
mengajak kita untuk menyadari iman kita. Benarkah Yesus menjadi Putra Allah
bagi kita? Jawaban kita adalah pernyataan iman yang menuntut pertanggungjawaban
dari kita.
Jumat, 9 Agustus 2013
Mat.16:24-28
Injil
hari ini Yesus mengemukakan tiga syarat untuk menjadi sahabtnya.1.Menyangkal
diri= tidak untuk diri sendiri, ya untuk Tuhan ;2. Memikul Salib=rela berkorban
demi kepentingan Yesus dan KerajaanNya; 3.Mengikuti Yesus=menyerahkan diri pada
Yesus dalam ketaatan yang sempurna.
Sabtu, 10 Agustus 2013
Yoh 12:24-26 –Pesta S.Laurensius,Diakon&Mrt
Pengorbanan
merupakan perwujudan iman yang tertinggi. Yesus mengumpamakan diriNya dengan
biji gandum yang jatuh dan mati. Tapi justru kematianNya membawa kehidupan bagi
banyak orang. Pengorbanan akan membawa kehidupan yang lebih baik. St.
Laurensius rela mati demi iman kepada Yesus. Bagaimana dengan kita?
Senin, 12 Agustus 2013
Mat.17:22-27
Yesus
membayar bea bagi Bait Allah. Yesus mau mengajarkan kepada para pengikutNya
agar dalam hidup bersama tetaplah harus ditaati norma-norma umum yang berlaku.
Kita perlu belajar dari Yesus yang selalu bertindak bijaksana agar tidak
menjadi batu sandungan bagi orang lain. Mari mewujdkan kasih tanpa menjadi batu
sandungan bagi orang lain.
Selasa, 13 Agustus 2013
Mat 18:1-5.10.12-14
Anak
kecil sering dipakai oleh Yesus untuk menjelaskan sikap kepercayaan dan pasrah
penuh cinta kepada Tuhan. Sikap anak yang polos,tulus, dan terbuka bagi masa
depan adalah sikap yang diharapkan berkembang dalam keluarga Allah. Bagi Yesus,
orang yang terbesar adalah dia yang mau bertobat dan menjadi seperti anak
kecil.
Rabu, 14 Agustus
Mat.18:15-20 –Pw.S.Maximilianus Maria Kolbe,
ImMrt
Injil
hari ini, benar-benar menguatkan kita akan penyertaan Allah dalam sebuah
keluarga. Allah sendiri yang menjadi dasar dari sebuah keluarga. Keluarga
adalah tempat dua atau lebih orang berkumpul dalam membangun komitmen hidup,
tempat yang menjadi sumber kekuatan. Semoga Tuhan selalu dihadirkan dalam
keluarga kita.
Kamis, 15 Agustus 2013
Mat.18:21-19:1
Mengampuni
adalah syarat terpenting seseorang mengalami ‘Firdaus’/kebahagiaan. Karena
hanya dengan mengampuni seseorang akan mengalami ‘kebebasan’ untuk bersikap dan
bertindak. Hal ini yang digambarkan Yesus dalam Injil hari ini. Orang beriman
diminta untuk melanjutkan pengampunan Allah kepada sesamanya.
Jumat, 16 Agustus 2013
Mat.19:3-12
Hidup
keluarga mengandung nilai-nilai luhur dan suci. Suami-istri dipanggil untuk
menghayati kehadiran Allah sendiri dalam rumah tangga mereka. Oleh sebab itu,
tidak ada alasan suami menceraikan istri atau sebaliknya seberat apapun
masalahnya. Hubungan suami isteri harus mencerminkan kasih setia Allah, yang
terwujud dalam keluarga.
Sabtu, 17 Agustus 2013 - HR Kemerdekaan RI
Mat 22:15-21
Orang
beriman tidak perlu ragu untuk menjalankan kewajibannya sebagai warga negara
yang baik kepada pemerintah. Namun,dia juga tidak boleh bimbang untuk
menomorsatukan iman dan pengabdiannya kepada Allah. Karena hanya Dialah yang
menjadi jaminan hidupnya.
Senin, 19 Agustus 2013
Mat.19:16-22
Yesus
menghendaki agar para muridNya mengikuti Dia dengan sepenuh hati, budi dan
kekuatan. Sebab sikap setengah-setengah tidak akan mencukupi untuk mengikuti
Dia dalam perjuangan untuk memenuhi kehendak Allah. Pikiran dan hati kita
hendaknya selalu terarah kepada Allah.
Selasa, 20 Agustus 2013
Mat 19:23-30 –Pw.S.Bernardus,Abas,PujG
Lewat
Injil hari ini Yesus menyadarkan para muridNya tentang apa yang harus menjadi
prioritas orang beriman, yakni Kerajaan Allah. Orang tidak boleh kehilangan
arah dan perjuangan hidupnya, karena silau oleh kekayaan. Memiliki harta
bukanlah dosa. Bagaimana menyikapinya itulah yang bisa membuat kita terjerumus
dalam dosa.
Rabu, 21 Agustus
Mat.20:1-16a –Pw.S.Pius X, Paus
Perumpamaan
ttg pemilik tanah yg mencari pekerja bagi kebun anggurnya, memberi gambaran
bahwa kasih Allah tidak ditentuka oleh prestasi dan waktu yang tersedia bagi
manusia, melainkan rahmat yang dianugerahkan secara cuma-cuma. Terhadap orang
yang iri hati Yesus mengingatkan bahwa hidup ini adalah anugerah Tuhan. Maka
sikap iri hati sebenarnya sikap orang yang tidak menyadari anugerah itu.
Kamis, 22 Agustus 2013
Mat.22:1-14 –Pw.SP.Maria, Ratu
Dalam
menanggapi undangan Allah, kita dituntut untuk “berpakaian pesta”. Berpakaian
pesta menurut St.Paulus yaitu, belas kasih, kemurahan, kerendahan hati,
kelemahlembutan, dan kesabaran, serta yang paling penting dari semuanya adalah
kasih. Itulah “pakaian pesta” yang hendak selalu kita kenakan.
Jumat, 23 Agustus 2013
Mat.22:34-40
Yesus
mengundang kita untuk hidup dalam kasih. Kasih membuat beban kita yang berat
menjadi ringan. Melalui kasih yang kita taburkan, kita ikut berperan serta
menjadikan dunia ini, menjadi tempat yang lebih baik, lebih indah dan lebih
manusiawi. Tanpa kasih semua aturan akan menjadi beban yang berat bagi kita.
Sabtu, 24 Agustus 2013 –Pesta S.Bartolomeus,Rsl
Yoh 1:45-51
Perjumpaan
Natanael dengan Yesus sungguh membarui hidupnya. Tanpa ragu ia mengungkapkan
imannya kepada Yesus. Iman Natanael bertumbuh dari keraguan kepada pengakuan
akan Mesias karena keterbukaannya terhadap kebenaran yang disampaikan Yesus. Bagaimana
dengan kita?
Senin, 26 Agustus 2013
Mat.23:13-22
Dalam
rangkaian kegiatan gerejani yang kita lakukan-sepantasnya kita berintro-peksi
dan bertanya apakah lewat tutur kata atau tingkah laku kita, kita membawa orang
lain dekat kepada Tuhan atau justru kita yang menjadi penghalang / batu
sandungan bagi orang lain mengalami kasih karunia Allah dalam hidup?Jangan
sampai Yesus mengecam kita sebagai orang munafik!
Selasa, 27 Agustus 2013
Mat 23:23-26 –Pw.S.Monika
Yesus
mengkritik praktik amal persepuluhan dalam kehidupan orang Yahudi. Orang kerap
kali sudah merasa berbuat banyak bila orang sudah menepati aturan dan hukum.
Padahal, yang menyelamatkan bukan aturan, melainkan kasih dan keadilan yang
kita lakukan pada sesama.
Rabu, 28 Agustus
Mat 23:27-32 –Pw.S.Agustinus,UskPujG
Yesus
mengkritik cara hidup ahli Taurat dan orang Farisi. Mereka menutup kebusukan
mereka dengan penampilan luar yang nampak indah. St. Agustinus menjadi contoh
dalam hal kejujuran hidup. Ia tidak munafik. Ia mengakui masa lalunya dalam
buku Confessiones. Ia lalu bertobat
dan hidup dalam kasih Allah.
Kamis, 29 Agustus 2013
Mrk 6:17-29 –Pw.Wafatnya S. Yoh.Pembabtis,
Mrt
Iman
dan kemartiran hampir selalu berjalan berdampingan. Iman membutuhkan
pengorbanan dalam perwujudannya. Yohanes Pembabtis menjadi korban ambisi dan
kekuasaaan Herodes. Namun, kita tetap perlu mengingat bahwa kejahatan hanya
bisa dikalahkan oleh kebaikan.
Jumat, 30 Agustus 2013
Mat.25:1-13
Tuhan
datang pada saat tidak kita duga. Berjaga-jaga dengan bijaksana adalah cara
yang baik untuk menantikan kedatanganNya. Hidup orang beriman selalu ditantang
untuk siap siaga menghadapi kejutan. Dalam kasih sejati, kejutana adalah suatu
kegembiraan, namun bagi orang yang tidak memiliki iman dan kasih, kejutan
merupakan malapetaka.
Sabtu, 31 Agustus 2013
Mat.25:14-30
Tuhan
memberikan talenta kepada kita. Mengembangkan talenta selayaknya dilihat
sebagai kesempatan untuk memuliakan Sang Pemberi talenta dan demi kebaikan
bersama bukan sebagai kesempatan menonjolkan diri.
Matius
menyadarkan bahwa kalau kita hidup berarti kita masih harus tumbuh dan
berkembang. Maka, kita diajak mengembangkan hidup agar orang lain dapat
menerima berkat Allah melalui kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar